7 Kitab Kuno Jawa Kerajaan Kediri, Nomor 2 Kisah Penculikan Putri Cantik Prabu Bismaka
loading...
A
A
A
6. Sumanasantaka
Kitab Sumanasantaka karya Mpu Monaguna menjadi Kitab keenam yang jadi peninggalan Kerajaan Kediri.
Kakawin ini menceritakan lahirnya Dasarata, ayah dari Rama di Ayodya. Kakawin Sumanasantaka ditulis sekitar tahun 1104, pada masa pemerintahan Prabu Warsajaya di Kerajaan Kediri.
Sosok Mpu Monaguna sendiri adalah rekan seangkatan Mpu Triguna. Keduanya merupakan pujangga istana zaman Prabu Warsajaya di Keraton Kediri.
Melihat Mpu Monaguna dan Triguna hidup sekerabat, kemungkinan besar keduanya masih ada hubungan seperguruan, yang sama-sama menjadi kesayangan Raja Prabu Warsajaya.
7. Kresnayana
Pujangga lain adalah Mpu Triguna yang menulis Kakawin Kresnayana di masa Raja Warsajaya sekitar kurang lebih tahun 1104 Masehi.
Kakawin ini merupakan karya sastra Jawa kuno yang menceritakan pernikahan Prabu Kresna dan penculikan calonnya Rukmini.
Kresnayana secara harfiah berarti perjalanan Kresna, maksudnya perjalannya ke negeri Kundina, tempat sang Rukmini.
Tema yang dibahas Kakawin Kresnayana menyerupai dengan tema yang dibahas pada Kakawin Hariwangsa.
Kitab Sumanasantaka karya Mpu Monaguna menjadi Kitab keenam yang jadi peninggalan Kerajaan Kediri.
Kakawin ini menceritakan lahirnya Dasarata, ayah dari Rama di Ayodya. Kakawin Sumanasantaka ditulis sekitar tahun 1104, pada masa pemerintahan Prabu Warsajaya di Kerajaan Kediri.
Sosok Mpu Monaguna sendiri adalah rekan seangkatan Mpu Triguna. Keduanya merupakan pujangga istana zaman Prabu Warsajaya di Keraton Kediri.
Melihat Mpu Monaguna dan Triguna hidup sekerabat, kemungkinan besar keduanya masih ada hubungan seperguruan, yang sama-sama menjadi kesayangan Raja Prabu Warsajaya.
7. Kresnayana
Pujangga lain adalah Mpu Triguna yang menulis Kakawin Kresnayana di masa Raja Warsajaya sekitar kurang lebih tahun 1104 Masehi.
Kakawin ini merupakan karya sastra Jawa kuno yang menceritakan pernikahan Prabu Kresna dan penculikan calonnya Rukmini.
Kresnayana secara harfiah berarti perjalanan Kresna, maksudnya perjalannya ke negeri Kundina, tempat sang Rukmini.
Tema yang dibahas Kakawin Kresnayana menyerupai dengan tema yang dibahas pada Kakawin Hariwangsa.