Kemenparekraf Serahkan 14.100 Paket Bantuan Tahap Dua untuk Pelaku Pariwisata di Jatim

Kamis, 09 Juli 2020 - 15:56 WIB
loading...
Kemenparekraf Serahkan...
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyalurkan sejumlah bantuan untuk pelaku industri pariwisata terdampak COVID-19 di Jatim. (Foto/Ist)
A A A
SURABAYA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyalurkan sejumlah bantuan 14.100 paket BaLaSa (Bahan Pokok Lauk Siap Saji) bagi pekerja pariwisata di Jawa Timur (Jatim) yang terdampak COVID-19.

Kegiatan tersebut digelar di GOR Kertajaya, Surabaya, Jatim, pada Kamis (9/7/2020). Ini merupakan penyaluran tahap kedua setelah bantuan tahap pertama sebanyak 30.000 paket pada bulan Mei lalu. Bantuan berupa paket BaLaSa secara simbolis diserahkan Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE) Kemenparekraf Masruroh kepada pekerja pariwisata di Jatim. (BACA JUGA: Area Komersial Bandara Juanda Terapkan Protokol Kesehatan New Normal)

Masruroh saat memberikan bantuan mengatakan, pariwisata merupakan sektor yang paling pertama terdampak COVID-19. Sedangkan Jatim yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan turut mengalami imbasnya, dimana banyak pekerja pariwisata yang terkena dampak.

"Dengan bantuan ini diharapkan dapat membantu pelaku pariwisata khususnya di Jawa Timur yang sangat terdampak akibat adanya pandemi COVID-19," kata Masruroh.

Dia menambahkan, dalam penyaluran bantuan pihaknya dibantu oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim. Para pekerja yang mendapat bantuan adalah yang terkena PHK maupun unpaid leave atau cuti di luar tanggungan lebih dari tiga pekan. Nantinya distribusi bantuan turut dikawal oleh pihak dari Polda Jatim.

"Kami mengapresiasi Disbudpar Jatim atas dukungannya dalam penyaluran bantuan tersebut," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Jatim Susariningsih mengatakan, Surabaya Raya (Surabaya, Gresik dan Sidoarjo) merupakan daerah yang paling tinggi kasus COVID-19. Sehingga, Surabaya Raya akam memperoleh porsi bantuan yang lebih besar. Baik dari bantuan pada tahap satu maupun yang tahap dua. (BACA JUGA: Kasus dan Klaster COVID-19 di Kediri Terus Bertambah)

"Tiga daerah tersebut juga merupakan basis dari pekerja sektor parekraf di kawasan Gerbangkertasusila," katanya.

Adapun daerah basis sektor parekraf lainya adalah Malang Raya yang meliputi Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang. Ketiga daerah tersebut juga mendapat alokasi bantuan yang proporsional.

Saat ini bergulir isu perlu dilakukan reaktifasi daya tarik wisata dengan beberapa kriteria. Diantaranya pemenuhan aspek protokol kesehatan, kebersihan, keamanan, lingkungan dan lain-lain.

Namun selain itu, perlu diperhatikan juga kurva rate of transmision suatu daerah masih tinggi atau tidak. Sehingga dapat dikatakan siap dalam sektor pariwisata. Ini tentunya untuk mencegah dan mengantisipasi persebaran COVID-19 atau ditemukanya klaster baru dimana klaster tersebut adalah klaster daerah wisata."Tentunya kami berharap agar pandemi COVID-19 ini segera berakhir. Sehingga keadaan dapat kembali normal," tandas Masruroh. (BACA JUGA: 1.287 Peserta UTBK di Surabaya Negatif COVID-19)

Diketahui, tiap paket BaLaSa pada tahap dua ini berisi beras premium 5 kilogram (kg), gula pasir 1 kg kecap manis 520 ml, minyak goreng 2 liter tepung terigu 1 kg, sarden 425 gram, abon 250 gram.Penerima bantuan yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Jatim.

Antara lain, Jombang, Nganjuk, Kota dan Kabupaten Madiun, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Gresik, Kota Surabaya, Sidoarjo, Tulungagung, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar, Jember, Lumajang, Kota dan Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4069 seconds (0.1#10.140)