Kasus dan Klaster COVID-19 di Kediri Terus Bertambah

Kamis, 09 Juli 2020 - 11:29 WIB
loading...
Kasus dan Klaster COVID-19 di Kediri Terus Bertambah
Ilustrasi/SINDOnews/dok
A A A
KEDIRI - Jumlah kasus dan klaster positif COVID-19 di Kabupaten Kediri terus bertambah. Hingga 8 Juli 2020, tercatat sembilan kasus baru dengan lima kasus diantaranya klaster baru.

Penambahan tersebut membuat jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri menjadi 261 kasus dengan sebanyak 31 klaster.

"Terdapat sembilan tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kediri. Lima klaster baru," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kediri Ahmad Chotib dalam keterangan rilisnya.

Sembilan kasus baru tersebut dua diantaranya berasal dari klaster Pabrik Rokok Araya Tulungagung. Kemudian dua kasus dari klaster Malaysia. Hal itu menunjukkan transmisi lokal atau penularan terhadap orang yang berkontak erat di Kabupaten Kediri masih terus terjadi.

"Klaster Araya warga Kecamatan Semen dan klaster Malaysia warga Kecamatan Plemahan," terangnya.

Sementara lima kasus baru lainnya merupakan klaster baru dimana petugas medis hingga kini masih melakukan pelacakan. "Lima klaster baru warga Kecamatan Puncu, Kecamatan Mojo dan Kecamatan Ngasem," jelasnya.

Selain dua warga Kecamatan Ngasem yang dirawat di RSUD Gambiran, tujuh warga lainnya (kasus baru) menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sementara dari sebanyak 31 klaster positif Covid-19 di Kabupaten Kediri, sumbangan terbesar berasal dari klaster pabrik rokok Simustika Tulungagung dan klaster baru. "Klaster pabrik rokok Simustika 55 kasus dan klaster baru 44 kasus," katanya.

Dalam keterangannya, Ahmad Chotib juga menjelaskan, dari sebanyak 261 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri, 175 diantaranya dirawat, 70 sembuh dan 16 meninggal. (Baca juga: Stimulus Kampung Tangguh Surabaya Ditambah)

Dia menegaskan, disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci utama menekan penyebaran Covid-19. "Pola hidup sehat seperti cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan senantiasa mengenakan masker jika keluar rumah, adalah kunci menekan penyebaran kasus, " pungkasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9995 seconds (0.1#10.140)