Longsor, Akses ke Sejumlah Desa di Tasikmalaya Terputus
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Sebuah jalan penghubung antar desa di Tasikmalaya , Jawa Barat putus akibat diterjang banjir dan mengakibatkan longsor jalan sepanjang 30 meter dengan kedalaman 10 meter.
Tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Tasikmalaya mengakibatkan jalan di Desa Margalaksana yang merupakan jalan penghubung dengan tiga desa lainnya di Kecamatan Salawu hancur terbawa longsor. (Baca juga: PN Surabaya Gelar Sidang Lanjutan Pendeta Cabuli Jemaat)
Longsor jalan penghubung yang sangat vital bagi warga masyarakat ini terjadi pada Selasa (7/7/2020). Bencana longsor terjadi karena tanah di lokasi diterjang banjir yang membuat saluran air irigasi tertutup dan meluap, serta pondasi jalan tidak kuat menahan derasnya aliran air. (Baca juga: Anaknya yang Masih TK Dibunuh, Orang Tuanya Tak Henti Menangis)
Jalan yang hancur terbawa longsor dengan panjang sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 meter ini memutus akses jalan penghubung dengan tiga desa lainnya. Akibatnya sekitar 80 kepala keluarga (KK) tidak bisa melakukan aktivitasnya secara normal.
Akibatnya akses jalan warga kini terputus dan terpaksa harus melalui jalan alternatif yang lebih jauh. Untuk sementara, sebagian warga harus berjalan melewati pematang sawah untuk bisa melintas.
Didi Junaedi (50) warga sekitar lokasi, longsor ini akibat saluran air tidak berjalan akibat tersumbat. Kejadian ini yang kedua kali yang mengakibatkan jalan longsor. Sebelumnya juga ada longsor namun hanya tidak sampai mengganggu akses jalan.
Danramil Salawu, Kapten Lulus menjelaskan, longsor ini akibat adanya air yang deras dan saluran tertutup sehingga meluap dan akhirnya menggerus jalan dan longsor. “Sehingga mengakibatkan akses jalan terputus,” katanya.
Tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Tasikmalaya mengakibatkan jalan di Desa Margalaksana yang merupakan jalan penghubung dengan tiga desa lainnya di Kecamatan Salawu hancur terbawa longsor. (Baca juga: PN Surabaya Gelar Sidang Lanjutan Pendeta Cabuli Jemaat)
Longsor jalan penghubung yang sangat vital bagi warga masyarakat ini terjadi pada Selasa (7/7/2020). Bencana longsor terjadi karena tanah di lokasi diterjang banjir yang membuat saluran air irigasi tertutup dan meluap, serta pondasi jalan tidak kuat menahan derasnya aliran air. (Baca juga: Anaknya yang Masih TK Dibunuh, Orang Tuanya Tak Henti Menangis)
Jalan yang hancur terbawa longsor dengan panjang sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 meter ini memutus akses jalan penghubung dengan tiga desa lainnya. Akibatnya sekitar 80 kepala keluarga (KK) tidak bisa melakukan aktivitasnya secara normal.
Akibatnya akses jalan warga kini terputus dan terpaksa harus melalui jalan alternatif yang lebih jauh. Untuk sementara, sebagian warga harus berjalan melewati pematang sawah untuk bisa melintas.
Didi Junaedi (50) warga sekitar lokasi, longsor ini akibat saluran air tidak berjalan akibat tersumbat. Kejadian ini yang kedua kali yang mengakibatkan jalan longsor. Sebelumnya juga ada longsor namun hanya tidak sampai mengganggu akses jalan.
Danramil Salawu, Kapten Lulus menjelaskan, longsor ini akibat adanya air yang deras dan saluran tertutup sehingga meluap dan akhirnya menggerus jalan dan longsor. “Sehingga mengakibatkan akses jalan terputus,” katanya.
(shf)