Kampung Jagir, Revolusi Karya Melawan Binasa

Kamis, 10 November 2022 - 11:37 WIB
loading...
A A A
"Suami tukang becak, alhamdulilah dari kerajinan ini saya bisa membantu menambah uang belanjaan di rumah," kata Sopiah, salah satu warga.



Uniknya, sebagian besar dari karya warga di Kampung Jagir berasal dari sampah. Ada yang dibuat pigora, hiasan dinding, jam tangan, sampai tas belanja. Bahkan, para pemuda yang dulunya pengangguran pun diserap tenaganya pada ruang produktif untuk membuat batako dan pot bunga dari limbah yang sulit terurai di sungai, yakni pempers dan pembalut.

"Dulu di sini dikenal dengan kampung copet, jadi ketika ada dompet atau barang yang hilang dari stasiun nyarinya ya kesini," tambah Niki sambil menyelesaikan pot terakhir pesanan untuk hari ini.

Tak ada yang terbuang, katanya, dari pampers maupun pembalut. Bahan luar pampers dan pembalut dibuat menjadi pot bunga. Sementara perekat bahan di dalam pampers dipakai dalam campuran media tanam yang dicampur bersama sekam. Hasilnya pun banyak yang mengapresiasi, bahkan tiap hari pesanan selalu datang untuk dibuatkan oleh para warga Jagir.

Menjelang petang, suara mesin jahit masih bersahutan. Tiga perempuan duduk bersimpu di lantai berwarna coklat yang di tiap sudutnya berhamburan berbagai jenis kain. Mereka memotong beberapa bagian, ada yang bertugas untuk membetulkan kancing baju. "Kebetulan ada pesanan seragam dari ibu PKK," kata mereka.

Di rumah paling ujung, dekat pos RW, mereka memiliki tempat pamer baju. Lokasi yang strategis karena dipakai lalu lalang kendaraan. Beberapa produk dipamerkan sebagai contoh dan sebagian lainnya sudah siap untuk dipakai. "Kami rutin untuk memberikan pelatihan pada ibu-ibu, sesuai dengan minat mereka," kata Fifie.

Warga di Kampung Jagir menyadari betul bagaimana stigma dulu yang terbangun ketika orang-orang memandang Wonokromo. Citra minor sebagai sarang copet dan kawasan yang kerap jadi mangkal para pekerja seks komersial (PSK) di dekat pintu air. Mereka pun mengubah wajah Wonokromo, revolusi kecil yang dibangun dari gang sempit, dengan menonjolkan produktifitas serta semangat untuk berubah dari para warganya.

Kampung Jagir, Revolusi Karya Melawan Binasa


Energi Alternatif Ramah Lingkungan
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3809 seconds (0.1#10.140)