Cuaca Ekstrem di Jateng, Pertamina Tambah Stok Elpiji untuk Daerah Terdampak

Sabtu, 23 Maret 2024 - 20:37 WIB
loading...
Cuaca Ekstrem di Jateng, Pertamina Tambah Stok Elpiji untuk Daerah Terdampak
Pertamina menambah suplai elpiji 3 kilogram di wilayah Jawa Tengah (Jateng) yang terdampak cuaca ekstrem. Foto/Istimewa
A A A
SEMARANG - Pertamina menambah suplai elpiji 3 kilogram di wilayah Jawa Tengah (Jateng) yang terdampak cuaca ekstrem. Penambahan fakultatif elpiji 3 kilogram hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024.

Cuaca Ekstrem yang terjadi sejak pertengahan Maret 2024 di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdampak pada tingginya gelombang di Laut Jawa. Kondisi ini mengakibatkan beberapa kapal Pertamina yang sudah tiba tepat waktu di Pelabuhan, tidak dapat bersandar hingga berhari-hari.

Setelah cuaca ekstrem mereda, kapal pengangkut suplai elpiji dapat bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang. Penambahan stok elpiji 3 kilogram, terus dilakukan Pertamina untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY dengan berfokus pada wilayah-wilayah terdampak cuaca ekstrem.



“Sebagai gambaran pada Kamis 21 Maret 2024, penyaluran harian mencapai 1.614.150 tabung atau 8,1 persen di atas rata-rata normal penyaluran harian di Jateng dan DIY,” kata Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, Sabtu (23/3/2024).

Kondisi gelombang yang tinggi pada saat itu, membuat pipa yang seharusnya dapat terpasang untuk mengalirkan stok gas dari kapal ke terminal elpiji, tidak dapat disambungkan karena alasan keamanan.

Setelah kapal pengangkut elpiji berhasil sandar pada 16 Maret 2024, pemulihan distribusi secara berangsur-angsur dilakukan. Caranya dengan menambah jam operasional penyaluran. Selain itu juga penambahan stok di tingkat agen dan pangkalan berdasarkan proyeksi kenaikan konsumsi dan pemantauan konsumsi beberapa pekan terakhir.

“Ada beberapa wilayah di Jawa Tengah pada pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan terkena banjir, sehingga kami prioritaskan penambahan stoknya. Untuk kota atau kabupaten lainnya tidak ada penambahan, karena stoknya dirasa cukup melihat dari realisasi harian yang tidak ada kenaikan konsumsi yang cukup berarti,” ujar Brasto.



Dia menjelaskan, indikator kecukupan stok elpiji 3 kilogram yaitu dari ketersediaan stok di lembaga penyalur resmi elpiji Pertamina, yaitu agen dan pangkalan di kota tersebut.

Sesuai surat Direktur Jenderal Migas No. T-190/MG.05/DJM/2023 tanggal 8 Januari 2023 perihal kewajiban penyediaan dan pendistribusian elpiji tabung 3 kilogram, pangkalan diwajibkan mendistribusikan minimal 80 persen elpiji subsidi langsung kepada konsumen akhir mulai 1 Maret 2023.

Sedangkan sebelumnya, peruntukkan untuk konsumen akhir adalah minimal 70 persen. Perubahan komposisi untuk memastikan distribusi elpiji 3 kilogram lebih banyak dijual di pangkalan untuk konsumen akhir.

Adapun sejatinya, elpiji 3 kilogram adalah untuk rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Untuk rumah tangga menengah ke atas dan usaha di atas level mikro, diimbau menggunakan elpiji nonsubsidi.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2109 seconds (0.1#10.140)