Kisah Pilu Yulia, Kehilangan Bayi yang Baru Dilahirkan dan Harus Ditebus Rp200 Juta

Sabtu, 05 November 2022 - 08:26 WIB
loading...
Kisah Pilu Yulia, Kehilangan Bayi yang Baru Dilahirkan dan Harus Ditebus Rp200 Juta
Kisah pilu menimpa Yulia, ibu muda asal Probolinggo yang kehilangan bayi baru dilahirkannya. Bayinya diadopsikan oknum bidan kenalannya kepada orang lain. Foto/iNews TV/Hana Purwadi
A A A
PROBOLINGGO - Kisah pilu menimpa Yulia (28), ibu muda asal Probolinggo, Jawa Timur yang kehilangan bayi baru dilahirkannya. Bayi mungil laki-laki tersebut diadopsikan oleh oknum bidan kenalannya kepada orang lain.

Ibu muda yang tinggal di Dusun Bengkingan, Desa Kalirejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo hanya bisa meratap dan berharap bayi yang baru dilahirkan ini kembali.



Bayi mungil laki laki tidak berada dalam pelukannya karena diadopsi oleh orang lain. Kejadian ini berawal saat Yulia hamil 3 bulan dan suami sirinya tidak mengurusinya awal 2022.

Karena kalut kondisi rumah tangganya, dia kemudian berkonsultasi dengan bidan kenalannya. Dia disarankan agar bayi di dalam kandungan bila sudah lahir nantinya diadopsikan ke orang lain.

Seiring berjalannya waktu, saat kandungan berumur sekitar 7 bulan, Yuli mengurungkan niatnya dan ingin merawat bayi yang akan dilahirkannya sendiri.

"Selanjutnya proses persalinan selesai sekitar pertengahan Agustus 2022," ujarnya, Sabtu (5/11/2022).


Seusai persalinan, bidan kenalannya menyuruh Yulia bersama ibunya menandatangani formulir.
Karena efek bius dari proses persalinan sesar yang masih belum hilang, ibu muda tersebut kemudian tanda tangan.

Selanjutnya, bayinya tersebut diserahkan oleh oknum bidan ke pengadopsi bayi. Yulia yang telah pulih kesadarannya kemudian menagih kepada bidan kenalannya agar bayinya dikembalikan.

Namun, ternyata Yulia harus mengembalikan biaya selama proses kehamilan hingga persalinan dan perizinan syarat adopsi. Menurut oknum bidan tersebut biayq yang harus dibayar Yulia berjumlah sekitar Rp200 juta.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6152 seconds (0.1#10.140)