Pasien COVID-19 Kabur ke KMP Bahtera Mas, Seluruh ABK Terpaksa Dikarantina
loading...
A
A
A
WAKATOBI - Seluruh ABK Ferry KMP Bahtera Mas II menjalani tes swab oleh gugus tugas COVID-19 Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Tes Swab tersebut dilakukan setelah adanya pasien positifi Corona dari Kabupaten Baubau kabur ke Wakatobi melalui kapal tersebut.
Satu persatu ABK melakukan tes swab untuk mendeteksi apakah mereka terpapar virus corona akibat ulah pasien COVID-19 yang kabur tersebut.
Selain itu, para ABK terpaksa harus menjalani masa karantina di atas kapal selama kurang lebih 14 hari sembari menunggu hasil tes swab mereka.
Tentunya selama masa karantina mereka tidak boleh turun dari kapal. "Mereka akan dipantau oleh petugas dari kantor kesehatan pelabuhan," ujar Suharto General Manager PT ASDP Indonesian Ferry Cabang Baubau.
Sebelumnya, seorang penderita COVID-19 asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra melarikan diri ke Wakatobi ketika hendak di karantina oleh tim gugus setempat. (Baca: Dua Nelayan NTT Terdampar di Depan Kantor KBRI Oekusi).
Pasien berhasil lolos ke Kabupaten Wakatobi menggunakan kapal Ferry milik ASDP dengan menggunakan identitas palsu untuk bisa naik ke atas kapal.
Akibat ulah pasien tersebut seluruh penumpang dan crew kapal di karantina serta aktivitas kapal Ferry antar pulau lumpuh.
Tes Swab tersebut dilakukan setelah adanya pasien positifi Corona dari Kabupaten Baubau kabur ke Wakatobi melalui kapal tersebut.
Satu persatu ABK melakukan tes swab untuk mendeteksi apakah mereka terpapar virus corona akibat ulah pasien COVID-19 yang kabur tersebut.
Selain itu, para ABK terpaksa harus menjalani masa karantina di atas kapal selama kurang lebih 14 hari sembari menunggu hasil tes swab mereka.
Tentunya selama masa karantina mereka tidak boleh turun dari kapal. "Mereka akan dipantau oleh petugas dari kantor kesehatan pelabuhan," ujar Suharto General Manager PT ASDP Indonesian Ferry Cabang Baubau.
Sebelumnya, seorang penderita COVID-19 asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra melarikan diri ke Wakatobi ketika hendak di karantina oleh tim gugus setempat. (Baca: Dua Nelayan NTT Terdampar di Depan Kantor KBRI Oekusi).
Pasien berhasil lolos ke Kabupaten Wakatobi menggunakan kapal Ferry milik ASDP dengan menggunakan identitas palsu untuk bisa naik ke atas kapal.
Akibat ulah pasien tersebut seluruh penumpang dan crew kapal di karantina serta aktivitas kapal Ferry antar pulau lumpuh.
(nag)