Pasien Tragedi Kanjuruhan di RSSA Malang Membaik, Dokter: Sudah Bisa Diajak Komunikasi
loading...
A
A
A
MALANG - Sebulan pascakejadian, satu pasien korban tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang bernama Novita Ramadhani (18) kini mulai membaik.
Novita warga Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang itu masuk ke RSSA Malang, Minggu (2/10/2022) dengan diagnosis Respiratory failure dt Contusio Pulmonum, Pneumonia HAP, Fluidothoraks, sebagaimana rekam medik oleh tim medis.
Kepala Instalasi Terapi Intensif RSSA Malang dr. Wiwi Jaya menyatakan, kondisi Novita korban tragedi Kanjuruhan masih menjalani perawatan di ruang ICU dengan dibantu alat ventilator, karena adanya indikasi trauma pada paru-parunya dan infeksi di rongga paru-paru.
Tetapi kini kondisi Novita disebutnya berangsur-angsur membaik usai menjalani dua kali pencucian nanah di rongga paru-paru.
“Akhir-akhir ini perkembangannya membaik dibanding pertama datang di ICU. Masuk support ventilator 80 persen, sekarang masih 50-60 persen, artinya ada kemajuan, meskipun belum mampu lepas dari ventilator," ucap dr. Wiwi Jaya, saat konferensi pers di RSSA Malang, Selasa sore (1/11/2022).
Dokter yang menangani Novita di Ruang ICU ini juga menyebut, kondisi Novita sudah berangsur-angsur bisa merespons komunikasi yang disampaikan oleh tim dokter, setelah lima hari masuk di ruangan ICU.
Namun korban masih belum bisa berbicara, karena adanya selang ventilator yang tertanam di jalan napas yang terdapat pita suaranya.
Novita warga Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang itu masuk ke RSSA Malang, Minggu (2/10/2022) dengan diagnosis Respiratory failure dt Contusio Pulmonum, Pneumonia HAP, Fluidothoraks, sebagaimana rekam medik oleh tim medis.
Baca Juga
Kepala Instalasi Terapi Intensif RSSA Malang dr. Wiwi Jaya menyatakan, kondisi Novita korban tragedi Kanjuruhan masih menjalani perawatan di ruang ICU dengan dibantu alat ventilator, karena adanya indikasi trauma pada paru-parunya dan infeksi di rongga paru-paru.
Tetapi kini kondisi Novita disebutnya berangsur-angsur membaik usai menjalani dua kali pencucian nanah di rongga paru-paru.
“Akhir-akhir ini perkembangannya membaik dibanding pertama datang di ICU. Masuk support ventilator 80 persen, sekarang masih 50-60 persen, artinya ada kemajuan, meskipun belum mampu lepas dari ventilator," ucap dr. Wiwi Jaya, saat konferensi pers di RSSA Malang, Selasa sore (1/11/2022).
Dokter yang menangani Novita di Ruang ICU ini juga menyebut, kondisi Novita sudah berangsur-angsur bisa merespons komunikasi yang disampaikan oleh tim dokter, setelah lima hari masuk di ruangan ICU.
Namun korban masih belum bisa berbicara, karena adanya selang ventilator yang tertanam di jalan napas yang terdapat pita suaranya.