Ini Rahasia Gus Baha Jadi Sosok Cerdas dan Alim, Tiap Hari Tulus Berbakti kepada Orang Tua

Selasa, 01 November 2022 - 07:52 WIB
loading...
Ini Rahasia Gus Baha Jadi Sosok Cerdas dan Alim, Tiap Hari Tulus Berbakti kepada Orang Tua
Gus Baha, ulama kharismatik dan ahli tafsir Alquran asal rembang dikenal sebagai sosok yang cerdas, alim dan santun. Sehingga bisa diterima di semua kalangan. Foto/Ist
A A A
MAGETAN - Gus Baha, ulama kharismatik asal Rembang yang terkenal sebagai ahli tafsir Alquran dikenal sebagai sosok yang cerdas, alim dan santun. Sehingga dia bisa diterima di semua kalangan.

Kecerdasan, sifat alim dan santun Gus Baha yang memiliki nama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim ternyata sudah ada sejak masih anak-anak.



Hal itu diungkapkan oleh KH Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin, kakak kandung Gus Baha yang mengatahui persis kehidupan adiknya dari kecil.

Gus Mahasin dan Gus Baha merupakan putra KH Nursalim al-Hafizh dan Nyai Yuchanidz. Kiai Nursalim dikenal sebagai ulama pakar Alquran sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA di Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah.

Kiai Nursalim al-Hafizh merupakan murid KH Arwani al-Hafidz Kudus dan KH Abdullah Salam al-Hafidz Kajen Pati.

Gus Mahasin merupakan putra sulung Kiai Nursalim, sedangkan Gus Baha anak ketiga dari sembilan bersaudara.

”Baha (Gus Baha) itu nomor tiga. Saya anak pertama,” terangnya di depan para peserta halaqah kebangsaan di Pondok Pesantren Ath-Thohirin, Mojopurno, Ngariboyo, Magetan, Jawa Timur, Minggu (30/10/2022).



Gus Mahasin juga mengatakan kalau sejak kecil Gus Baha memang terkenal cerdas sekaligus alim.

Rahasia kealiman dan kecerdasan itu, kata Gus Mahasin bukan karena adiknya tekun wirid, melainkan baktinya kepada orang tua, khususnya ibu.

Usai salat subuh, Gus Baha selalu menyempatkan melayani ibunya. Adiknya itu, kata Gus Mahasin selalu memijiti ibunya. Lalu membikinkan sendiri minuman hangat, teh atau kopi.

”Itu dilakukannya setiap hari. Padahal ada ribuan santri, Baha (Gus Baha) selalu membikinkan sendiri,” ungkap Gus Mahasin.

Gus Baha juga selalu menaruh hormat dan tawadu kepada saudaranya yang lebih tua. Termasuk terkait semua urusan pondok pesantren Tahfidzul Quran.

Menurut Gus Mahasin, adiknya (Gus Baha) selalu mengajaknya bicara lebih dulu.

Sebagai adik, Gus Baha selalu patuh dengan apa yang disampaikan kakaknya. Etika antar saudara itu tidak lepas dari pesan orang tua.

Menurut Gus Mahasin orang tuanya selalu berpesan kepada mereka agar selalu hidup rukun dan sederhana. Dan petuah itu selalu dipegang erat-erat.

”Pesan orang tua yang terus kami pegang sampai saat ini adalah hidup rukun dan sederhana,” papar Gus Mahasin.

Diketahui Gus Mahasin adalah ulama atau kiai asal Rembang Jawa Tengah sekaligus mantan Wakil Bupati Rembang periode tahun 2000-2005. Dia merupakan pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran, Narukan, Rembang.

Masyarakat sering tidak tahu dia merupakan kakak kandung Gus Baha. Sehingga pernah mendapat pengalaman lucu. Ia cerita, saat itu diajak rombongan dari Malang yang sedang bepergian ke Blitar.



Sepanjang jalan teman-temannya asyik memutar YouTube dengan konten pengajian Gus Baha. Lucunya, di tengah keasyikan menikmati pengajian, terlontar pertanyaan kepada Gus Mahasin.

Karena dianggap sama-sama berasal dari Rembang, Gus Mahasin ditanya apakah kenal dengan Gus Baha.

Gus Mahasin menjawab kenal dan bahkan sering ketemu, tapi ia sengaja tidak memberitahu kalau dirinya adalah kakak kandung Gus Baha.

Kemudian, entah bagaimana ceritanya, setelah kembali ke Malang identitasnya sebagai kakak kandung Gus Baha terungkap. Gus Mahasin yang menjadi pimpinan Ponpes Tahfidzul Quran hanya tertawa.

“Karena mereka tahunya saya juga dari Rembang. Tapi tidak tahu kalau saudaranya Baha (Gus Baha),”ungkap Gus Mahasin.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3106 seconds (0.1#10.140)