Cara Unik Eks Laskar Pangeran Diponegoro Islamkan Warga Malang yang Mayoritas Hindu

Minggu, 17 Maret 2024 - 07:15 WIB
loading...
Cara Unik Eks Laskar...
Peziarah saat berdoa di kompleks makam Kiai Hamimuddin dan keturunannya di Bungkuk, Singosari, Malang. Foto/Avirista Midaada/MPI
A A A
MALANG - Kiai Hamimuddin, seorang eks laskar Pangeran Diponegoro , memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di Malang. Di tengah mayoritas masyarakat Hindu saat itu, Kiai Hamimuddin menggunakan pendekatan unik yang menarik banyak orang untuk memeluk Islam.

Di Malang ia menetap usai laskar Pangeran Diponegoro tercerai berai akibat kalah perang kala itu. Konon di Malang saat itu masih hutan belantara, usai Kerajaan Singasari runtuh nyaris satu abad lamanya. Kiai Hamimuddin di sini sambil menyebarkan agama Islam ke masyarakat Malang yang masih kental dengan agama Hindu-nya.

KH. Moensif Nachrawi, generasi keempat Kiai Hamimuddin, menceritakan bahwa leluhurnya itu awalnya mengajar di sebuah gubuk kecil dari bambu. Di sana, Kiai Hamimuddin mengajarkan salat dan mengaji kepada masyarakat.

"Pelan-pelan Kiai Hamimuddin mengajar, apa yang terjadi kemudian di luar dugaan Kiai Hamimuddin, karena rupanya setelah itu orang berbondong-bondong (masuk Islam), sebab musababnya agama Hindu mengenal 4 kasta," kata KH. Moensif Nachrawi, ditemui di kediamannya di kawasan Bungkuk, Singosari, Kabupaten Malang.



Moensif menyebut, banyak masyarakat dari golongan bawah terutama sudra di agama Hindu yang akhirnya bergabung memeluk Islam. Pasalnya dalam Islam, tidak ada penyekat antar golongan seperti halnya di agama Hindu.

"Kalau di agama Hindu sekatnya masing-masing jaraknya jauh, jarak perorangan hanya jauh, jarak tingkah laku satu dengan yang lain jauh. Apalagi yang namanya sudra, bahkan sudah dianggap bukan orang lagi sudah kayak budak, diperlakukan sedemikian rupa," terangnya.

Awalnya Kiai Hamimuddin mengajarkan agama Islam ke masyarakat di sebuah gubuk kecil dari gedeg atau anyaman bambu. Di sinilah Kiai Hamimuddin akhirnya terus mengajarkan masyarakat perihal agama islam, termasuk salat dan ngaji. Bangunan kecil gubuk itu lantas digunakan untuk kegiatan mengaji, termasuk salat di lingkungan yang saat ini masih mayoritas pemeluk agama Hindu.

"Kiai Hamimuddin mengajar, disana ngajar ngaji, ngajar salat, di sana gede wong bungkuk bungkuk. Orang-orang nggak tahu aktivitas apa, cuma tahunya ada orang aktivitas bungkuk - bungkuk, ada aktivitas orang yang lelaki ruku' sujud itu yang diajarkan kyai Hamimuddin," paparnya.

Dari sanalah akhirnya asal usul kata Bungkuk yang populer hingga dikembangkan menjadi sebuah masjid muncul. Apalagi istilah bungkuk saat itu begitu lebih mudah dipahami kata Moensif, bagi masyarakat awam yang masih kental dengan pemeluk agama Hindunya.

"Dia sujud itu tahunya wong kok jadi gini wong bungkuk bungkuk yang rupanya sampai sekarang dilestarikan wilayah ini namanya wilayah bungkuk," ungkap dia.

Berikutnya karena semakin hari semakin banyak orang yang belajar agama Islam, mau tidak mau Kiai Hamimuddim akhirnya memperluas bangunan pondok pesantren (Ponpes). Pria yang merupakan bekas laskar Pangeran Diponegoro ini juga membangun sebuah masjid yang lebih besar dibanding sebelumnya.

"Akhirnya harus dibikin tempat ibadah yang lebih besar, masjid harus diperluas, tempat pondok pesantren harus diperluas lagi," tukasnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
4 Fakta Kiai Murmo,...
4 Fakta Kiai Murmo, Sosok yang Jadi Inspirasi Pangeran Diponegoro
Pengaruh Candu Merasuki...
Pengaruh Candu Merasuki Pasukan Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
Jejak Keilmuan KH Hasyim...
Jejak Keilmuan KH Hasyim Asy'ari: Kitab-Kitab Bersejarah yang Masih Dipelajari di Pondok Pesantren Tebu Ireng
Taktik Licik Belanda...
Taktik Licik Belanda Kirim Mata-mata Warga Pribumi di Awal Ramadan Intai Pangeran Diponegoro
Kisah Dramatisnya Pangeran...
Kisah Dramatisnya Pangeran Diponegoro Lolos dari Sergapan Belanda di Sungai
2 Cara Jenderal Belanda...
2 Cara Jenderal Belanda Rebut Wilayah dari Pangeran Diponegoro dan Pasukannya
Kisah Tentara Belanda...
Kisah Tentara Belanda Kalang Kabut Diserang Pasukan Pangeran Diponegoro
Bisikan Gaib ke Pangeran...
Bisikan Gaib ke Pangeran Diponegoro saat Bersemedi yang Datang pada 21 Ramadan untuk Lakukan Perlawanan
Rekomendasi
Gempa Besar M6,3 Guncang...
Gempa Besar M6,3 Guncang Maluku Barat Daya, Begini Analisa BMKG
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
Gibran Puji Didit Prabowo...
Gibran Puji Didit Prabowo Temui Jokowi hingga Megawati: Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak
Berita Terkini
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Hampir 20.000 Pengunjung Padati Objek Wisata TMII
21 menit yang lalu
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda...
Kisah Kapten Dwi, Nakhoda Kapal 25 Tahun Berlebaran di Laut Akhirnya Salat Id Bareng Keluarga di Darat
1 jam yang lalu
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
1 jam yang lalu
H+1 Lebaran, 11.874...
H+1 Lebaran, 11.874 Kendaraan Berangkat Arah Jakarta via Kalikangkung
2 jam yang lalu
Gempa M6,3 Guncang Maluku...
Gempa M6,3 Guncang Maluku Barat Daya
3 jam yang lalu
Jalur Puncak Bogor Kembali...
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Sore Ini
3 jam yang lalu
Infografis
12 Negara yang Menolak...
12 Negara yang Menolak Ide Relokasi Warga Gaza oleh Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved