Aksi Sosial Ini Bantu Terangi Warga Halmahera Selatan yang Belum Teraliri Listrik
loading...
A
A
A
HALMAHERA SELATAN - Pemerintah terus menggenjot capaian rasio elektrifikasi khususnya di daerah-daerah seperti di Maluku, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur dan pulau-pulau terpencil lainnya.
Daya beli masyarakat dan ketersediaan infrastruktur adalah dua tantangan besar yang mempengaruhi capaian rasio elektrifikasi di Indonesia. Akses infrastruktur merupakan kendala terbesar untuk mengalirkan desa-desa terpencil dan daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau.
Baca Juga: Halmahera Selatan,pasokan listrik dari PLN belum mengalir di sana.
Perangkat genset berbahan bakar solar ini mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga untuk berbagai macam keperluan seperti penerangan, pengisian daya handphone hingga penanak nasi.
Selain dari dana desa, pengadaan genset di Desa Gane Dalam juga berasal dari kegiatan CSC perusahaan yang beroperasi di sekitar sana. Di antaranya dari PT Gelora Mandiri Membangun (GMM).
“Perusahaan mengirimkan bantuan genset beberapa waktu yang lalu. Genset dikirim untuk warga desa,” ujar Zainulfuad, seorang tokoh masyarakat di Gane Dalam.
Bantuan yang diberikan juga datang dalam bentuk penyediaan solar sebagai bahan bakar genset untuk penerangan gereja di malam Perayaan Natal 2023 lalu.
Bantuan ini disalurkan ke empat desa yang berada di sekitar areal perusahaan. Penyerahan bantuan dimulai dari Desa Yamli, Desa Sekely, dan Desa Yomen. Dilanjutkan ke Desa Jibubu di mana berdiri delapan gereja yang digunakan untuk ibadah umat Kristen ketika Natal tiba.
“Kami mengucapkan terima kasih pada perusahaan untuk bantuan bahan makanan dan BBM solar yang di berikan kepada kami, semoga kedepannya perusahan dapat terus berkembang dan dapat memberikan manfaat positif bagi kami,” ujar Kasi Pemerintah Desa Yamli, Yonias Kadari.
Menurut Yonias, tambahan bantuan BBM solar ini sudah cukup membantu untuk penerangan. BBM solar diperlukan untuk menyalakan genset karena belum adanya aliran listrik yang masuk ke desa pesisir pantai ini.
Daya beli masyarakat dan ketersediaan infrastruktur adalah dua tantangan besar yang mempengaruhi capaian rasio elektrifikasi di Indonesia. Akses infrastruktur merupakan kendala terbesar untuk mengalirkan desa-desa terpencil dan daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau.
Baca Juga: Halmahera Selatan,pasokan listrik dari PLN belum mengalir di sana.
Perangkat genset berbahan bakar solar ini mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga untuk berbagai macam keperluan seperti penerangan, pengisian daya handphone hingga penanak nasi.
Selain dari dana desa, pengadaan genset di Desa Gane Dalam juga berasal dari kegiatan CSC perusahaan yang beroperasi di sekitar sana. Di antaranya dari PT Gelora Mandiri Membangun (GMM).
“Perusahaan mengirimkan bantuan genset beberapa waktu yang lalu. Genset dikirim untuk warga desa,” ujar Zainulfuad, seorang tokoh masyarakat di Gane Dalam.
Bantuan yang diberikan juga datang dalam bentuk penyediaan solar sebagai bahan bakar genset untuk penerangan gereja di malam Perayaan Natal 2023 lalu.
Bantuan ini disalurkan ke empat desa yang berada di sekitar areal perusahaan. Penyerahan bantuan dimulai dari Desa Yamli, Desa Sekely, dan Desa Yomen. Dilanjutkan ke Desa Jibubu di mana berdiri delapan gereja yang digunakan untuk ibadah umat Kristen ketika Natal tiba.
“Kami mengucapkan terima kasih pada perusahaan untuk bantuan bahan makanan dan BBM solar yang di berikan kepada kami, semoga kedepannya perusahan dapat terus berkembang dan dapat memberikan manfaat positif bagi kami,” ujar Kasi Pemerintah Desa Yamli, Yonias Kadari.
Menurut Yonias, tambahan bantuan BBM solar ini sudah cukup membantu untuk penerangan. BBM solar diperlukan untuk menyalakan genset karena belum adanya aliran listrik yang masuk ke desa pesisir pantai ini.
(shf)