Geger, Perempuan Muda di Pekalongan Ditemukan Tewas Gantung Diri
loading...
A
A
A
Menurut saksi, tetangga korban, Diah Ratna Sari (22), kejadian itu sekitar pukul 16.00 WIB.
Diah yang saat itu berada di rumahnya, tiba-tiba mendengar adik korban berteriak minta tolong kepada dirinya.
"Saya kaget mendengar cerita kalau kakaknya gantung diri, awalnya saya tidak percaya, setelah di lihat ternyata benar," ungkap Diah.
Baca: Lolos Verifikasi Faktual, KPU Puji Keramahan DPD Partai Perindo Pasangkayu.
Kemudian, kata Diah, sebisa mungkin dirinya berusaha menolong korban.
"Saya tidak tahu, apakah korban gantung dirinya baru atau lama, yang penting saya berusaha menolong untuk bisa menyelamatkan, akan tetapi selendang yang melilit korban sangat kencang sekali, saya minta tolong sama bapak-bapak yang dekat dengan rumah korban guna memotong selendang yang melilit leher korban," tutur Diah.
"Setelah selendang berhasil dipotong dan lepas, ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Penuhi Syarat Verifikasi Faktual, Perindo Banjar Optimistis Hadapi Pemilu 2024.
Diah juga membenarkan, jika korban pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa di Semarang. "Betul, setahu saya, korban pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa yang ada di Semarang dua kali," pungkasnya.
Diah yang saat itu berada di rumahnya, tiba-tiba mendengar adik korban berteriak minta tolong kepada dirinya.
"Saya kaget mendengar cerita kalau kakaknya gantung diri, awalnya saya tidak percaya, setelah di lihat ternyata benar," ungkap Diah.
Baca: Lolos Verifikasi Faktual, KPU Puji Keramahan DPD Partai Perindo Pasangkayu.
Kemudian, kata Diah, sebisa mungkin dirinya berusaha menolong korban.
"Saya tidak tahu, apakah korban gantung dirinya baru atau lama, yang penting saya berusaha menolong untuk bisa menyelamatkan, akan tetapi selendang yang melilit korban sangat kencang sekali, saya minta tolong sama bapak-bapak yang dekat dengan rumah korban guna memotong selendang yang melilit leher korban," tutur Diah.
"Setelah selendang berhasil dipotong dan lepas, ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Penuhi Syarat Verifikasi Faktual, Perindo Banjar Optimistis Hadapi Pemilu 2024.
Diah juga membenarkan, jika korban pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa di Semarang. "Betul, setahu saya, korban pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa yang ada di Semarang dua kali," pungkasnya.
(nag)