Dampak Tembakan Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan, Pakar Paru-paru: Berbahaya bagi Tubuh

Selasa, 11 Oktober 2022 - 06:48 WIB
loading...
Dampak Tembakan Gas...
Penggunaan gas air mata oleh pihak kepolisian pada tragedi Kanjuruhan terus menuai kritik. Lantaran penggunaan gas air mata untuk mengendalikan massa dilarang oleh FIFA. Foto dok/SINDOnews
A A A
SURABAYA - Penggunaan gas air mata oleh pihak kepolisian pada tragedi Kanjuruhan terus menuai kritik. Lantaran penggunaan gas air mata untuk mengendalikan massa dilarang oleh FIFA.

Pakar Paru Fakultas Kedokteran (FK) Unair Dr dr Isnin Anang Marhana SpP (K) FCCP FIRS FAPSR menuturkan, dampak gas air mata bagi tubuh manusia sangat berbahaya. Menurutnya, gas air mata mengandung Chloroacetophenone (CN) dan Chlorobenzylidene malononitrile (CS) yang bertujuan melumpuhkan seseorang.



Kemampuan melumpuhkan manusia itu dikarenakan sifat gas air mata yang iritatif dan inflamatif. “Contohnya adalah ketika kena mata itu langsung berair, hiper lakrimasi. Berair matanya, pedih, pedas. Sehingga tidak bisa beraktivitas normal dan mudah dilumpuhkan,” katanya, Senin (10/10/2022).

Ia melanjutkan, gas air mata dapat memengaruhi kulit, mata, saluran pernapasan, pencernaan, tenggorokan, hingga psikologis seseorang. Gejala yang mungkin terjadi adalah kulit terasa seperti tersengat, muncul gejala seperti flu, mual, muntah, serta batuk.

“Dada juga akan terasa sesak karena mukosa-mukosa saluran pernapasan mengalami pembengkakan atau inflamasi,” ucapnya. Baca Juga: Polisi Malang Ramai-Ramai Sujud Massal Bentuk Permohonan Maaf ke Korban Tragedi Kanjuruhan

Dr Isnin menambahkan, efek gas air mata bersifat sementara. Yakni, setelah 20 menit efeknya akan berkurang drastis. Adapun dampak bagi psikologis yaitu ansietas atau distress psikologi.

“Ketika dilemparkan, dia kaget beserta panik yang berlebihan. Sehingga mereka tidak berpikir dengan jernih, ngikut aja orang-orang lari. Akhirnya ya berdesak-desakan itu,” tegasnya.

Kemudian, Dr Isnin menjelaskan apabila mendapati asap gas air mata, segera menuju tempat dengan aliran udara yang bagus. Dan jika merasa terpapar olehnya, dapat menggunakan handuk basah kemudian diusap pada bagian tubuh yang terpapar.“Kita lap dulu itu supaya konsentrasinya yang nempel berkurang. Setelah itu baru kita bilas dengan air,” jelasnya.

Dr Isnin juga menerangkan bahwa orang yang memiliki riwayat gangguan pernapasan akan lebih terdampak oleh gas air mata. Menurutnya, kita harus mengenali kondisi paru-paru kita dengan baik.

“Misalnya dia ada riwayat asma. Atau waktu-waktu tertentu dia jadi mudah sesak seperti pada pagi hari, malam hari, hujan, dingin, berdebu. Atau pada kondisi dia cemas itu dia bisa sesak,” ucapnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Barati Cup International...
Barati Cup International 2025 Siap Digelar, 114 Tim Bakal Tunjukkan Permainan Terbaik
Megahnya Stadion Kanjuruhan...
Megahnya Stadion Kanjuruhan Malang usai Direvitalisasi, Begini Penampakan Pintu 13
Keluarga Korban Tragedi...
Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Kecewa Akibat Hakim Putuskan Restitusi Hanya Rp15 Juta
Penampakan Wajah Baru...
Penampakan Wajah Baru Stadion Kanjuruhan Usai Direnovasi dengan Biaya Rp357,84 Miliar
Demo Peringatan 2 Tahun...
Demo Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan Memanas, Massa Bakar Ban Bekas di DPRD Malang
Tak Sesuai Kesepakatan,...
Tak Sesuai Kesepakatan, Pembongkaran Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang Timbulkan Polemik
Terungkap, Ini Alasan...
Terungkap, Ini Alasan Pembongkaran Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Saksi Bisu Tewasnya 135 Orang
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan...
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Dibongkar, Keluarga Korban Ngamuk
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan...
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Malang Dibongkar, Tim Advokasi Korban Meradang
Rekomendasi
Penerapan KUHP Baru...
Penerapan KUHP Baru 2026, LBH Ansor: Semangat Lepas dari Warisan Kolonial
Rapor Merah Bursa Saham...
Rapor Merah Bursa Saham Sepekan: IHSG Ambles 1,81%, Kapitalisasi Pasar Turun Rp215 T
PGN-Krakatau Steel Kembangkan...
PGN-Krakatau Steel Kembangkan Infrastruktur LNG di Kawasan Pelabuhan
Berita Terkini
PosIND Salurkan Bansos...
PosIND Salurkan Bansos PKH dan Sembako di Tanjungpinang Capai 99%
8 menit yang lalu
Mantan Gubernur Malut...
Mantan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Meninggal, Ribuan Masyarakat Antar ke Kampung Halaman
29 menit yang lalu
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
1 jam yang lalu
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
2 jam yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
3 jam yang lalu
Ini Tarif PBJT Jasa...
Ini Tarif PBJT Jasa Perhotelan saat Inap di Hotel Jakarta, Wajib Tahu
3 jam yang lalu
Infografis
Picu Tewasnya Ratusan...
Picu Tewasnya Ratusan Suporter di Kanjuruhan, Ini Kandungan dalam Gas Air Mata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved