Perang Paregreg, Perebutan Kekuasaan Berujung Pertumpahan Darah Pemicu Keruntuhan Majapahit
loading...
A
A
A
Majapahit, kerajaan besar di Pulau Jawa yang tersohor dan disegani karena bisa menaklukkan wilayah Nusantara di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada ternyata menyimpan bara konfik di dalamnya.
Foto/Ist
Pasca Hayam Wuruk wafat perebutan kekuasaan antar saudara yang menginginkan kekuasaan dan tampuk pemerintahan melanda Kerajaan Majapahit. Puncaknya terjadi Perang Paregreg yang menimbulkan pertumpahan darah dan memicu runtuhnya kejayaan Majapahit.
Konflik perebutan kekuasaan disertai pertumpahan darah ini sebelumnya juga pernah dialami Kerajaan Singasari yang merupakan pendahulu Majapahit. Hingga akhirnya Singasari runtuh dan berdiri Majapahit.
Hayam Wuruk diketahui wafat pada 1389. Sepeninggal Hayam Wuruk, Wikramawardhana yang merupakan menantu Hayam Wuruk naik tahta.
Foto/Dok.SINDOnews
Wikramawardhana yang dinobatkan menjadi Raja Majapahit merupakan suami dari Kusumawardhani, putri Hayam Wuruk dari permaisuri.
Namun sayang, kepemimpinan Wikramawardhana dirongrong Bhre Wirabhumi, yang merupakan putra Hayam Wuruk dari salah seorang selir.
Foto/Ist
Pasca Hayam Wuruk wafat perebutan kekuasaan antar saudara yang menginginkan kekuasaan dan tampuk pemerintahan melanda Kerajaan Majapahit. Puncaknya terjadi Perang Paregreg yang menimbulkan pertumpahan darah dan memicu runtuhnya kejayaan Majapahit.
Konflik perebutan kekuasaan disertai pertumpahan darah ini sebelumnya juga pernah dialami Kerajaan Singasari yang merupakan pendahulu Majapahit. Hingga akhirnya Singasari runtuh dan berdiri Majapahit.
Hayam Wuruk diketahui wafat pada 1389. Sepeninggal Hayam Wuruk, Wikramawardhana yang merupakan menantu Hayam Wuruk naik tahta.
Foto/Dok.SINDOnews
Wikramawardhana yang dinobatkan menjadi Raja Majapahit merupakan suami dari Kusumawardhani, putri Hayam Wuruk dari permaisuri.
Namun sayang, kepemimpinan Wikramawardhana dirongrong Bhre Wirabhumi, yang merupakan putra Hayam Wuruk dari salah seorang selir.