Kisah Runtuhnya Majapahit, Berawal Konflik Internal hingga Perang Paragreg
loading...
A
A
A
Majapahit merupakan kerajaan besar yang mencapai puncak kejayaan pada abad XIV. Majapahit yang membentang dari ujung utara Sumatera, Selat Malaka hingga ke Papua mulai melemah akibat perang saudara selama lima tahun. Perang saudara itu terkenal dengan Perang Paregreg (1401-1406 M).
Akibat perang inilah Kerajaan Majapahit di ambang kehancuran. Beberapa kerajaan yang sebelumnya berada di bawah panji Majapahit yang kemudian mulai melepaskan diri. Misalnya, tahun 1405 daerah Kalimantan Barat direbut Kerajaan China, lalu disusul lepasnya Palembang, Melayu, dan Malaka yang tumbuh sebagai bandar-bandar perdagangan ramai, yang merdeka dari Majapahit.
Baca juga: Kekuasaan Jayabaya Ambil Alih Bandar Dagang Terbesar di Pulau Jawa dari Kerajaan Jenggala
Kemudian lepas pula daerah Brunei yang terletak di Pulau Kalimantan sebelah utara. Hal ini diperparah dengan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi setelah Perang Paregreg. Akibatnya perekonomian dan arus perdagangan Kerajaan Majapahit menjadi menurun.
Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan tahta. Kematian Hayam Wuruk dan adanya konflik perebutan tahta menyebabkan daerah-daerah Majapahit di bagian utara Sumatra dan Semenanjung Malaya memerdekakan diri.
Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta.
Mengutip Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara, Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.
Di saat yang sama penguasa Kekhalifahan Turki Utsmani Sultan Muhammad I (1394-1421 M) mulai mengirimkan misi dakwah Islam yang berjumlah sembilan tokoh ke Tanah Jawa yang dipimpin Syekh Maulana Malik Ibrahim pada 1404 M.
Sembilan tokoh yang kemudian disebut Wali Songo angkatan pertama ini kemudian mendarat di Gresik. Wali Songo angkatan pertama maisng-masing, Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik; berasal dari Turki yang merupakan ahli mengatur negara dan berdakwah di Jawa bagian timur.
Baca juga: Kisah Kebo Iwa, Pemuda Bertubuh Raksasa dan Mitos Terbentuknya Danau Batur di Kintamani
Akibat perang inilah Kerajaan Majapahit di ambang kehancuran. Beberapa kerajaan yang sebelumnya berada di bawah panji Majapahit yang kemudian mulai melepaskan diri. Misalnya, tahun 1405 daerah Kalimantan Barat direbut Kerajaan China, lalu disusul lepasnya Palembang, Melayu, dan Malaka yang tumbuh sebagai bandar-bandar perdagangan ramai, yang merdeka dari Majapahit.
Baca juga: Kekuasaan Jayabaya Ambil Alih Bandar Dagang Terbesar di Pulau Jawa dari Kerajaan Jenggala
Kemudian lepas pula daerah Brunei yang terletak di Pulau Kalimantan sebelah utara. Hal ini diperparah dengan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi setelah Perang Paregreg. Akibatnya perekonomian dan arus perdagangan Kerajaan Majapahit menjadi menurun.
Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan tahta. Kematian Hayam Wuruk dan adanya konflik perebutan tahta menyebabkan daerah-daerah Majapahit di bagian utara Sumatra dan Semenanjung Malaya memerdekakan diri.
Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta.
Mengutip Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara, Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.
Di saat yang sama penguasa Kekhalifahan Turki Utsmani Sultan Muhammad I (1394-1421 M) mulai mengirimkan misi dakwah Islam yang berjumlah sembilan tokoh ke Tanah Jawa yang dipimpin Syekh Maulana Malik Ibrahim pada 1404 M.
Sembilan tokoh yang kemudian disebut Wali Songo angkatan pertama ini kemudian mendarat di Gresik. Wali Songo angkatan pertama maisng-masing, Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik; berasal dari Turki yang merupakan ahli mengatur negara dan berdakwah di Jawa bagian timur.
Baca juga: Kisah Kebo Iwa, Pemuda Bertubuh Raksasa dan Mitos Terbentuknya Danau Batur di Kintamani