Duta Damai Papua Harus Mampu Ciptakan Perdamaian

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 06:15 WIB
loading...
Duta Damai Papua Harus Mampu Ciptakan Perdamaian
Sebanyak 50 anak muda dikukuhkan menjadi Damai Dunia Maya Provinsi Papua oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Sentani, Kabupaten Jayapura. Foto/Ist
A A A
JAYAPURA - Duta Damai Dunia Maya Provinsi Papua dikukuhkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Sentani, Kabupaten Jayapura. Pembentukan Duta Damai Dunia Maya Provinsi Papua diikuti 50 anak muda Papua yang terdiri dari blogger, desain komunikasi visual (DKV), dan informasi teknologi (IT).

Selama empat hari mereka dilatih dengan membuat konten berupa tulisan, meme, infografis, dan video tentang kedamaian, kebhinnekaan, toleransi, dan kearifan lokal.


“Hari ini kita sama-sama menyaksikan kreasi duta damai dunia maya Provinsi Papua. Tentunya duta damai dunia maya Provinsi Papua menjadi generasi muda yang menginspirasi bahwa kita semua cinta damai karena damai itu sangat mulia dan indah sebagai karakter Indonesia,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, Jumat (7/10/2022).

Para Duta Damai Dunia Maya Provinsi Papua ini diharapkan mampu menyebarkan konten dan narasi perdamaian, persatuan, toleransi, dan kebhinnekaan. Tentunya dibutuhkan kerja keras untuk melakukan juga dukungan dari unsur Forkopimpinda Provinsi Papua dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua.

“Kita berharap duta damai dunia maya Papua jadi cikal bakal kelanjutan bagaimana anak-anak muda Papua berkereasi menghasilkan konten kreatif yang bisa menginspirasi semua, memberikan pendidikan, pencerahan kepada kita semua betapa pentingnya perdamaian itu,” ujar Boy Rafli.

Keberadaan Duta Damai Dunia Maya Provinsi Papua, lanjut dia, menjadi salah satu tugas BNPT berdasarkan mandat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.



“Kalau merujuk UU Nomor 5 Tahun 2018, tugas BNPT tidak menangkap teroris. BNPT mencegah agar masyarakat Indonesia tidak menjadi teroris, mencegah agar masyarakat tidak menjadi korban kejahatan terorisme. Tentunya ini harus dilakukan bersama dengan seluruh komponen bangsa dan elemen masyarakat,” ungkapnya.

Mantan Kapolda Papua ini menambahkan, bahwa pihaknya melakukan empowering pembangunan dengan kekuatan unsur pemerintah dan masyarakat. Grand strategi Pentahelix atau multipihak yaitu pemerintah, akademisi, masyarakat, media, dunia usaha dalam konteks pembangunan kesejahteraan. Karena kalau masyarakat sejahtera kemungkinan mereka menjadi teroris menjadi kecil.

Boy Rafli juga mengungkapkan bahwa terorisme sudah berkembang menjadi ideologi terorisme. Paham dan pemikiran mereka berlandaskan ekstremisme dan keyakinan tertentu yang memiliki tujuan politik. Di Indonesia, karakter ideologi terorisme tidak setuju konstitusi negara, tidak setuju dengan ideologi negara Pancasila, bersifat transnasional yaitu ideologi dari luar yang dibawa ke bangsa Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2001 seconds (0.1#10.140)