Belasan Orang Tua Datangi SMK Negeri 4 Kota Probolinggo, Tanyakan Kasus Perundungan
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Belasan orang tua mendatangi SMK Negeri 4 Kota Probolinggo, Jumat (30/9/2022). Kedatangan para orang tua ini, untuk mempertanyakan dugaan kasus perundungan yang menimpa anak-anak mereka.
Para orang tua itu beramai-ramai mendatangi sekolah yang ada di Jalan Semeru Kota Probolinggo. Mereka tidak terima purtanya menjadi korban perundungan, yang diduga dilakukan oleh kakak kelas.
Pertemuan antara orang tua dengan pihak sekolah tersebut, digelar secara tertutup di salah satu ruangan sekolah. Heri, salah satu orang tua murid korban perundungan mengaku, siswa kelas satu mendapatkan tindakan kekerasan oleh kakak kelasnya saat ada siswa yang kukunya panjang.
Diduga, ada adik kelas yang sampai diinjak kakinya. Karena merasa kesakitan, sejumlah siswa kelas satu melawan, dan akhirnya justru dikenai sanksi kekerasan oleh para seniornya.
Wakil Kepala SMK Negeri 4 Kota Probolinggo, Sawal Sugiharso membantah adanya perundungan seperti yang dituduhkan para orang tua murid. Yang terjadi sebenarnya akibat kesalah pahaman antara pengurus senat, dengan seorang siswa yang kukunya panjang dan dikenai sanksi.
Saat memberikan sanksi, pengurus senat tersebut diduga hendak dikeroyok oleh teman-teman siswa yang kukunya panjang. Persoalan tersebut, akhirnya telah diselesaikan dalam pertemuan antara sekolah dengan para orang tua murid. Para pengurus senat juga telah membuat surat pernyataan, untuk tidak mengulangi lagi sanksi kekerasan.
Para orang tua itu beramai-ramai mendatangi sekolah yang ada di Jalan Semeru Kota Probolinggo. Mereka tidak terima purtanya menjadi korban perundungan, yang diduga dilakukan oleh kakak kelas.
Pertemuan antara orang tua dengan pihak sekolah tersebut, digelar secara tertutup di salah satu ruangan sekolah. Heri, salah satu orang tua murid korban perundungan mengaku, siswa kelas satu mendapatkan tindakan kekerasan oleh kakak kelasnya saat ada siswa yang kukunya panjang.
Diduga, ada adik kelas yang sampai diinjak kakinya. Karena merasa kesakitan, sejumlah siswa kelas satu melawan, dan akhirnya justru dikenai sanksi kekerasan oleh para seniornya.
Wakil Kepala SMK Negeri 4 Kota Probolinggo, Sawal Sugiharso membantah adanya perundungan seperti yang dituduhkan para orang tua murid. Yang terjadi sebenarnya akibat kesalah pahaman antara pengurus senat, dengan seorang siswa yang kukunya panjang dan dikenai sanksi.
Saat memberikan sanksi, pengurus senat tersebut diduga hendak dikeroyok oleh teman-teman siswa yang kukunya panjang. Persoalan tersebut, akhirnya telah diselesaikan dalam pertemuan antara sekolah dengan para orang tua murid. Para pengurus senat juga telah membuat surat pernyataan, untuk tidak mengulangi lagi sanksi kekerasan.
(eyt)