6 Satkorwil di Jateng Siap Buka-bukaan Data Covid-19
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membentuk enam satuan koordinator wilayah (satkorwil) di enam eks karesidenan untuk percepatan penanganan COVID-19 di Jawa Tengah.
Seperti mempercepat update data di real time dengan menagih daerah yang kurang cepat melaporkan data. Korwil juga bertugas untuk memantau daerah-daerah yang masuk di masing-masing eks karesidenan.
"Setiap Korwil nanti bisa menagih dan bisa memantau daerahnya. Berapa rapid test sudah berjalan, berapa PCR tesnya, kalau dilihat dari persentase berapa, sudah memenuhi syarat apa belum, terus kemudian tracing-nya bagaimana, apa ada kekurangan atau tidak. Begitu," papar Ganjar, Jumat (3/7/2020). (BACA JUGA: Patah Hati, Remaja Ini Nekat Lompat ke Jurang Sedalam 20 Meter)
Ganjar juga menekankan tentang keterbukaan informasi terkait penanganan Covid-19. Menurutnya, keterbukaan informasi kepada publik menjadi langkah untuk memberikan informasi ter-update dan juga edukasi.
"Kalau saya gini, ini tidak perlu ada yang ditutupi. Disampaikan saja. Maka kemarin ada yang bilang itu Jawa Tengah tinggi, ya emang. Faktanya memang naik. Maka dari itu butuh adanya perhatian khusus, seperti Semarang, Demak, kemudian ada lagi Rembang, Jepara. Lalu yang lain bagaimana, daerah sekitar Kita Semarang itu juga perlu kita perhatikan maka sudahlah kita buat Korwil saja," katanya. (BACA JUGA: Britney Spears Ternyata Pelanggan Furnitur dari Semarang)
Enam satkorwil itu meliputi wilayah Pati, Semarang Raya, Pekalongan, Banyumasan, Kedu, dan Solo. Layaknya Badan Koordinasi wilayah, satkorwil tersebut ranah kerjanya melakukan sinkronisasi, koordinasi serta melakukan percepatan penanganan Covid-19 di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Seperti mempercepat update data di real time dengan menagih daerah yang kurang cepat melaporkan data. Korwil juga bertugas untuk memantau daerah-daerah yang masuk di masing-masing eks karesidenan.
"Setiap Korwil nanti bisa menagih dan bisa memantau daerahnya. Berapa rapid test sudah berjalan, berapa PCR tesnya, kalau dilihat dari persentase berapa, sudah memenuhi syarat apa belum, terus kemudian tracing-nya bagaimana, apa ada kekurangan atau tidak. Begitu," papar Ganjar, Jumat (3/7/2020). (BACA JUGA: Patah Hati, Remaja Ini Nekat Lompat ke Jurang Sedalam 20 Meter)
Ganjar juga menekankan tentang keterbukaan informasi terkait penanganan Covid-19. Menurutnya, keterbukaan informasi kepada publik menjadi langkah untuk memberikan informasi ter-update dan juga edukasi.
"Kalau saya gini, ini tidak perlu ada yang ditutupi. Disampaikan saja. Maka kemarin ada yang bilang itu Jawa Tengah tinggi, ya emang. Faktanya memang naik. Maka dari itu butuh adanya perhatian khusus, seperti Semarang, Demak, kemudian ada lagi Rembang, Jepara. Lalu yang lain bagaimana, daerah sekitar Kita Semarang itu juga perlu kita perhatikan maka sudahlah kita buat Korwil saja," katanya. (BACA JUGA: Britney Spears Ternyata Pelanggan Furnitur dari Semarang)
Enam satkorwil itu meliputi wilayah Pati, Semarang Raya, Pekalongan, Banyumasan, Kedu, dan Solo. Layaknya Badan Koordinasi wilayah, satkorwil tersebut ranah kerjanya melakukan sinkronisasi, koordinasi serta melakukan percepatan penanganan Covid-19 di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
(vit)