Britney Spears Ternyata Pelanggan Furnitur dari Semarang

Jum'at, 03 Juli 2020 - 16:06 WIB
loading...
Britney Spears Ternyata Pelanggan Furnitur dari Semarang
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau pabrik furnitur PT Harrison & Gil Java (H&G) di Jalan Raya Kauman Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Foto/iNews TV/Taufik Budi
A A A
SEMARANG - Pernah terbayang dengan mewahnya furnitur milik artis-artis Hollywood? Ternyata artis-artis seperti Lady Gaga, Kim Kadarshian, Britney Spears, Holyfield, Paris Hilton, dan lainnya menjadi pelanggan pabrik furnitur dari Kota Semarang , Jateng.

Pabriknya berupa bangunan tua bergaya Eropa di Jalan Raya Kauman Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Sekilas mirip bangunan pabrik gula yang pada umumnya gedung tua. Di pintu gerbang bertuliskan PT Harrison & Gil Java (H&G).

Direktur PT H&G Java, Martha Siahaan mengatakan, 100% produknya diekspor ke Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan seluruh dunia. Produk furnitur ini sangat dikenal di dunia internasional dan menjadi langganan artis-artis Hollywood. "Kami juga pernah mendapatkan pesanan furnitur dari Vatikan untuk Paus," terang Martha, Jumat (3/7/2020). (Baca juga: Pokdarwis dan UB Kolaborasi Bangkitkan Kampung Tematik di Malang)

Banyaknya pesanan dari artis-artis top dunia itu lanjut Martha dikarenakan mereka terpikat dengan produk furnitur asal Indonesia. Menurut mereka, desain furnitur Indonesia sangat unik dan tidak umum, serta seni ukiran pada kayu yang dinilai mereka terbaik. (Baca juga: Aksi Tolak TKA China di Kendari Berlanjut, Massa Meminta Kepala Imigrasi Mundur)

"Bahan baku kami mayoritas dari Indonesia, hanya beberapa bahan baku yang kami impor. Kayu yang digunakan adalah Mahoni dan sedikit kayu Jati. Ini karya anak bangsa, karena pekerja dan designernya juga asli anak Indonesia," ucapnya.

Martha menerangkan bahwa pabrik furnitur tersebut telah beroperasi di Genuk sejak 2001. Sebelumnya, pabrik itu beroperasi di Jepara sejak 1997. Pabrik bergerak di bidang desain dan pembuatan produk furnitur berbahan dasar kayu. "Produk kami 100 persen ekspor, mayoritas ke Amerika, sisanya ke Eropa, Timur Tengah dan Asia. Dalam waktu dekat, kami juga akan mulai membuka pasar dalam negeri untuk memenuhi permintaan yang juga cukup besar," kata Martha.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang datang ke lokasi melihat setiap sudut pabrik furnitur yang cukup besar itu. Tak lupa, dia juga mengecek protokol kesehatan yang diterapkan perusahaan itu pada karyawannya saat ratusan karyawan baru masuk kerja. "Saya kira ini pabrik gula atau bangunan tua tak berpenghuni, ternyata di dalamnya bagus sekali, dan ada kegiatan industrinya. Saya sering lho bersepeda di depan sini," katanya.

Ganjar mengaku kagum setelah menyusuri beberapa bagian pabrik tersebut. Selain bangunan khas Eropa dengan desain yang tidak biasa, semua produk di pabrik itu juga dibuat dengan sangat detail dan berkualitas tinggi. "Sebenarnya, dengan melihat ini kita jadi tahu bahwa produk kita cukup berkualitas. Kita bisa tunjukkan pada dunia, bahwa produk furnitur asal Jateng berkelas," kata Ganjar.

Di pabrik itu, Ganjar melihat seluruh produknya adalah pesanan dari luar negeri. Brand pabrik tersebut ternyata telah terkenal di negara-negara besar itu. "Inilah yang akan kita dorong, sehingga perusahaan seperti ini terus bisa bangkit. Sambil tadi saya ngecek protokol kesehatannya dan ternyata sudah diterapkan sangat bagus. Saya harap pabrik ini tidak berhenti dan terus berkembang," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2630 seconds (0.1#10.140)