Hujan Deras Sebabkan Banjir dan Longsor di Sukabumi, 19 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

Senin, 12 September 2022 - 07:01 WIB
loading...
Hujan Deras Sebabkan...
Bencana longsor dan banjir terjadi di dua desa yang berada di wilayah Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Minggu (11/9/2022). SINDOnews/Hadi
A A A
SUKABUMI - Bencana longsor dan banjir terjadi di dua desa yang berada di wilayah Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Minggu (11/9/2022). Hujan deras yang turun dengan intensitas tinggi mulai pukul 16.00 WIB hingga malam hari, menjadi penyebab terjadinya bencana.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampang Tengah, Dadi Supardi mengatakan, akibat bencana tersebut sejumlah fasilitas umum terkena dampak longsor dan banjir, selain itu 19 hektare sawah milik warga teredam banjir sehingga terancam gagal panen.

"Di Desa Cijulang, Kecamatan Jampang Tengah, bencana banjir terjadi di Kampung Cikiwul RT 024/007, merendam 3 hektare sawah. Lalu di Kampung Cibogo RT 022/007, merendam sawah 5 hektare dan dua kolam ikan," ujar Dadi kepada MNC Portal Indonesia.

Baca: Muncul Api dari Tumpukan Kardus, Rumah dan Toko di Cimahi Ludes Terbakar.

Selanjutnya, ujar Dadi, banjir juga terjadi di Kampung Cikaler RT 021/005, merendam 6 hektare sawah, lalu di Jalan Cigerewong merendam 5 hektare sawah dan badan jalan kabupaten, dan di Kampung Cijulang RT 009/004, merendam 1 buah Mesjid Al-Hidayah.

"Selain banjir, di Desa Cijulang juga terjadi longsor akibat guyuran hujan deras. Longsor terjadi di Kampung Cikiwul RT 024/007, dengan area yang terdampak, panjang 4 meter, lebar 3 meter dan tinggi 4 meter. Lalu di Kampung Cikiwul RT 024/007, 1 unit saluran irigasi jebol dengan panjang 10 meter, tinggi 2 meter dan lebar 1 meter," jelas Dadi.

Baca Juga: Banjir Rendam Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Majene.

Sementara itu di wilayah Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampang Tengah, banjir terjadi di Kampung Cibojong RT 001/001, merendam sebuah Masjid, 1 penggilingan padi, 2 unit rumah milik warga.

"Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp150 juta. Kebutuhan saat ini yang mendesak berupa alat berat untuk evakusi material longsoran, karena hingga saat ini belum dievakuasi," pungkasnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3778 seconds (0.1#10.140)