Kurangi Dampak Perubahan Iklim Ekstrem dengan Gerakan Bebas Ketergantungan Kertas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gerakan bebas dari ketergantungan kertas atau Go Paperless, terus digencarkan sebagai upaya menahan efek perubahan iklim dan tekanan terhadap lingkungan di Indonesia.
Tidak hanya itu, gerakan bebas dari ketergantungan kertas juga berperan penting dalam upaya global untuk mitigasi dampak bencana iklim yang lebih parah. Kampanye inilah yang tengah dilakukan CamScanner.
Melalui layanan e-signature atau tanda tangan elektronik, masyarakat memiliki kesempatan untuk turut andil memelihara bumi. Dengan layanan ini, kebutuhan penggunaan kertas secara fisik dapat dikurangi.
Juru Bicara CamScanner, Kevin mengatakan, e-signature diharapkan dapat mendorong masyarakat Indonesia Go Paperless dan menekan emisi karbon. Apalagi layanan ini dapat dinikmati gratis hingga 8 September 2022.
"Fungsi e-signature ini diluncurkan pada saat dunia tengah didera krisis perubahan iklim yang muncul dalam bentuk bencana gelombang panas dan timbulnya cuaca ekstrim di berbagai belahan bumi," katanya, Rabu (7/9/2022).
Dijelaskan dia, Indonesia kini tengah menghadapi isu-isu lingkungan yang salah satunya adalah kerusakan hutan secara dramatis, disebabkan oleh kebakaran lahan.
"Indonesia memiliki posisi unik sebagai negara di urutan keempat terbesar dalam hal negara dengan jumlah populasi yang terbesar di dunia dan negara dengan hutan tropis terluas ketiga di dunia," jelasnya.
Disaat warga negara Indonesia berjuang menahan efek perubahan iklim dan tekanan terhadap lingkungan, mereka juga dapat berperan penting dalam upaya global untuk mitigasi dampak bencana iklim yang lebih parah.
Tidak hanya itu, gerakan bebas dari ketergantungan kertas juga berperan penting dalam upaya global untuk mitigasi dampak bencana iklim yang lebih parah. Kampanye inilah yang tengah dilakukan CamScanner.
Melalui layanan e-signature atau tanda tangan elektronik, masyarakat memiliki kesempatan untuk turut andil memelihara bumi. Dengan layanan ini, kebutuhan penggunaan kertas secara fisik dapat dikurangi.
Juru Bicara CamScanner, Kevin mengatakan, e-signature diharapkan dapat mendorong masyarakat Indonesia Go Paperless dan menekan emisi karbon. Apalagi layanan ini dapat dinikmati gratis hingga 8 September 2022.
"Fungsi e-signature ini diluncurkan pada saat dunia tengah didera krisis perubahan iklim yang muncul dalam bentuk bencana gelombang panas dan timbulnya cuaca ekstrim di berbagai belahan bumi," katanya, Rabu (7/9/2022).
Dijelaskan dia, Indonesia kini tengah menghadapi isu-isu lingkungan yang salah satunya adalah kerusakan hutan secara dramatis, disebabkan oleh kebakaran lahan.
"Indonesia memiliki posisi unik sebagai negara di urutan keempat terbesar dalam hal negara dengan jumlah populasi yang terbesar di dunia dan negara dengan hutan tropis terluas ketiga di dunia," jelasnya.
Disaat warga negara Indonesia berjuang menahan efek perubahan iklim dan tekanan terhadap lingkungan, mereka juga dapat berperan penting dalam upaya global untuk mitigasi dampak bencana iklim yang lebih parah.