Makassar Merdeka Dari Sampah, Upaya Meneggakkan Siri Bersama
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Merespons kegiatan Makassar 'Merdeka Dari Sampah' yang digagas oleh Ikatan Alumni Jogjakarta (Ikajo Sulsel), Budayawan Indonesia, Nirwan Ahmad Arsuka mengingatkan bahwa merdeka dari sampah identik dengan menegakkan siri bersama.
Diketahui, kegiatan 'Merdeka Dari Sampah' dilakukan oleh Ikajo Sulsel menggandeng RT 3 RW 3 Masalle, Panakukang Kota Makassar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI.
Menurut Nirwan Ahmad Arsuka, pada abad 19 lalu, Makassar disebut sebagai kota paling cantik dan paling bersih di belahan bumi Timur.
"Jadi gerakan untuk merdeka dari sampah itu juga adalah gerakan untuk mengembalikan siri' kolektif Makassar sebagai kota paling cantik dan paling bersih di belahan bumi Timur," katanya.
Lanjut dia, adalah naturalis asal Inggris, Alfred Russel Wallace, yang menjejakkan kakinya di Makassar antara September-November 1856.
"Sebelum menyambangi mengumpulkan serangga atau burung dan beberapa spesimen makhluk hidup lainnya, dia menuliskan kekagumannya akan kota Makassar," sebut Nirwan.
Makassar dalam gambaran Wallace adalah kota tercantik yang dibangun pemerintah Belanda di bagian timur Nusantara. Rumah-rumah penduduk Eropa, Tionghoa dan pribumi ditata dengan elok, jalan-jalan disiram setiap sore hampir tak ada debu serta sampah-sampah dikelola dengan baik.
“Jalan-jalan dijaga agar bersih dari sampah, pipa-pipa bawah tanah membawa semua kotoran dan mengalirkan ke saluran penampungan terbuka. Air kotor akan masuk ke penampungan saat arus pasang dan hanyut saat surut,” kata Nirwan mengutip tulisan Wallace dalam The Malay of Archipelago.
Kini, kota tercantik di timur Nusantara 166 tahun lalu itu, sepertinya harus ditata kembali. "Semoga gagasan program Smart Enviroment yang berbasis RT-RW ini bisa menjadi anak tangga bagi Makassar untuk kembali meraih predikat itu. Makassar menjadi kota tercantik dan smart," pungkas Nirwan.
Diketahui, kegiatan 'Merdeka Dari Sampah' dilakukan oleh Ikajo Sulsel menggandeng RT 3 RW 3 Masalle, Panakukang Kota Makassar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI.
Menurut Nirwan Ahmad Arsuka, pada abad 19 lalu, Makassar disebut sebagai kota paling cantik dan paling bersih di belahan bumi Timur.
"Jadi gerakan untuk merdeka dari sampah itu juga adalah gerakan untuk mengembalikan siri' kolektif Makassar sebagai kota paling cantik dan paling bersih di belahan bumi Timur," katanya.
Lanjut dia, adalah naturalis asal Inggris, Alfred Russel Wallace, yang menjejakkan kakinya di Makassar antara September-November 1856.
"Sebelum menyambangi mengumpulkan serangga atau burung dan beberapa spesimen makhluk hidup lainnya, dia menuliskan kekagumannya akan kota Makassar," sebut Nirwan.
Makassar dalam gambaran Wallace adalah kota tercantik yang dibangun pemerintah Belanda di bagian timur Nusantara. Rumah-rumah penduduk Eropa, Tionghoa dan pribumi ditata dengan elok, jalan-jalan disiram setiap sore hampir tak ada debu serta sampah-sampah dikelola dengan baik.
“Jalan-jalan dijaga agar bersih dari sampah, pipa-pipa bawah tanah membawa semua kotoran dan mengalirkan ke saluran penampungan terbuka. Air kotor akan masuk ke penampungan saat arus pasang dan hanyut saat surut,” kata Nirwan mengutip tulisan Wallace dalam The Malay of Archipelago.
Kini, kota tercantik di timur Nusantara 166 tahun lalu itu, sepertinya harus ditata kembali. "Semoga gagasan program Smart Enviroment yang berbasis RT-RW ini bisa menjadi anak tangga bagi Makassar untuk kembali meraih predikat itu. Makassar menjadi kota tercantik dan smart," pungkas Nirwan.
(agn)