Bayi Meninggal karena Persalinan Macet, Ini Penjelasan RSUD Jombang

Senin, 01 Agustus 2022 - 18:34 WIB
loading...
Bayi Meninggal karena Persalinan Macet, Ini Penjelasan RSUD Jombang
Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan (Yanmed) RSUD Jombang dr Vidya Buana menjelaskan kasus persalinan yang macet hingga menyebabkan bayi meninggal dunia. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
JOMBANG - RSUD Jombang angkat bicara soal dugaan pemaksaan proses kelahiran (persalinan) secara normal kepada pasien bernama Rohma Roudotul Jannah (29). Padahal yang bersangkutan sudah direkomendasikan oleh puskesmas dirujuk ke RSUD Jombang untuk menjalani operasi sesar.

Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan (Yanmed) RSUD Jombang dr Vidya Buana menjelaskan, pihaknya menerima rujukan dari Puskesmas Sumobito karena adanya indikasi keracunan kehamilan.


Pasien diterima pada Kamis 28 Juli 2022 pukul 10.50 WIB, dan dilanjutkan pemeriksaan awal sesuai prosedur pelayanan yang ada.

"Kondisi ibu baik dan sudah masuk fase aktif. Artinya, sudah ada pembukaan jalan lahir. Kepala bayi sudah masuk ke dasar panggul," kata dr Vidya di RSUD Jombang saat konferensi pers pada Senin (1/8/2022) siang.

Pemeriksaan awal disebut Vidya, diketahui Rohma sudah mengalami pembukaan tujuh. Sebab itulah dokter spesialis kandungan memutuskan untuk melakukan persalinan secara normal kepada pasien warga Dusun Slompok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.

Bahkan saat diobservasi, kondisi pembukaan pasien telah lengkap.

"Setelah pembukaan lengkap, tim kami melakukan pertolongan persalinan sampai kepala bisa lahir. Setelah itu terjadi kemacetan proses melahirkan, macet di pundak," terangnya.



Saat persalinan bayi perempuan itu diketahui ternyata ada kemacetan. Pihak RSUD Jombang pun mengerahkan tiga dokter spesialis kandungan untuk menangani semaksimal mungkin.

"Dikerahkan tiga dokter yakni dr Iwan, dr Joko, dan dr Subur untuk menangani pasien. Dilakukan terus pertolongan dengan berbagai macam upaya. Mulai dari manuver-manuver yang sudah dimiliki tim expert kami. Namun, masih tetap macet," jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9224 seconds (0.1#10.140)