Lewat Restorative Justice, Kejaksaan Semakin Dipercaya Publik

Jum'at, 22 Juli 2022 - 15:40 WIB
loading...
Lewat Restorative Justice, Kejaksaan Semakin Dipercaya Publik
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan diklaim meningkat, salah satunya berkat program restorative justice. Foto/SINDOnews/Dede Febriansyah
A A A
PALEMBANG - Program restorative justice yang gencar dilakukan kejaksaan, berdampak besar terhadap peningkatan kepercayaan publik. Saat ini, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan diklaim meningkat menjadi 74,5 persen.



Adanya peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja kejaksaan ini, diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel), Muhammad Naim, dalam peringatan Hari Bhakti Adyaksa, Jumat (22/7/2022).



Naim mengatakan, berdasarkan hasil survey nasional yang meliputi diantaranya penegakan hukum, serta pemberantasan korupsi menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kejaksaan saat ini menduduki peringkat keempat.



"Jika dibandingkan tahun sebelumnya hanya berada di peringkat ke delapan, tahun ini naik ke peringkat ke-4 dengan persentase capaian 74,5 persen," ujar Naim saat membacakan amanat Jaksa Agung dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adyaksa.

Lebih lanjut Naim mengatakan, naiknya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kejaksaan tersebut, dinilai telah mampu menampilkan wajah penegakan hukum yang didambakan.

"Banyaknya indikator yang mendorong naiknya tingkat kepercayaan publik, diantaranya terobosan baru dalam penegakan hukum, seperti keadilan restoratif atau Restorative Justice (RJ)," jelasnya.



Seperti dalam amanat Jaksa Agung, lanjut Naim, juga disampaikan capaian positif lainnya pada bidang-bidang kejaksaan, diantaranya capaian di bidang Tindak Pidana Khusus (Tipidsus).

Pada bidang Tipidsus ini, Naim menjelaskan bahwa Kejaksaan Agung telah menangani 28 perkara TPPU, dan telah menyelamatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp7,3 triliun. Lalu pada bidang Tindak Pidana Umum, pelaksanaan sidang online sebanyak 530.433 kali persidangan, meningkat sebanyak 191.343 kali persidangan.

Selain itu, penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif sebanyak 848 perkara, meningkat sebanyak 802 perkara. Membentuk rumah restorative justice sebanyak 810 rumah, dan Balai Rehabilitasi NAPZA sebanyak 48 Balai.

"Saya mengajak seluruh warga Adhyaksa untuk terus menjaga asa masyarakat bahwa penegakan hukum berhati nurani masih ada di negeri ini, serta saya ingatkan jangan pernah nodai kepercayaan masyarakat," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1871 seconds (0.1#10.140)