Masyarakat Radda Zikir dan Doa Bersama Peringati Bencana Banjir Bandang
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Masyarakat Desa Radda dan Meli, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara menggelar zikir dan doa bersama memperingati bencana banjir bandang yang terjadi 13 Juli dua tahun lalu. Kegiatan dilaksanakan di Liku Bala, Desa Meli, Rabu 13 Juli siang.
Zikir dan doa bersama itu turut diikuti Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani. Dalam sambutannya, sebelum zikir dan doa bersama, Indah menyampaikan bahwa pada dasarnya kita tidak boleh melupakan sejarah.
Baca Juga: banjir bandang
Untuk itu, dia mendorong segenap pihak khususnya pemerintah desa bersama masyarakat agar mendukung program pembentukan Desa Tanggap Bencana maupun Kampung Siaga Bencana.
"Penting untuk selalu aktif mengedukasi, membentuk desa tanggap bencana sebab yang paling pertama dan paling mungkin untuk menyelamatkan diri kita saat terjadi bencana adalah diri sendiri. Bencana pada dasarnya tidak bisa kita cegah, tapi risikonya bisa kita minimalkan dengan membangun kesiapsiagaan dimulai dari kelompok/komunitas masyarakat di desa," pungkasnya.
Indah juga mengapresiasi seluruh elemen yang terus membantu hingga masa recovery pasca bencana, termasuk yayasan cakra abipraya yang tetap hadir bahkan menjadi prakarsa pada kegiatan hari ini.
Baca juga:Program Kesehatan Gigi dan Mulut Sasar Sekolah di Lutra
"Mari menjadikan kegiatan zikir dan doa bersama yang kita lakukan hari sebagai spirit bangkitnya kehidupan kita bukan untuk terkungkung dalam kesedihan, tapi untuk menguatkan satu sama lain," ucapnya.
Tidak kalah pentingnya, Indah mengajak masyarakat mendoakan keluarga yang terdampak, termasuk 38 orang yang meninggal dunia dan 8 orang yang tercatat belum ditemukan hingga saat ini.
Zikir dan doa bersama itu turut diikuti Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani. Dalam sambutannya, sebelum zikir dan doa bersama, Indah menyampaikan bahwa pada dasarnya kita tidak boleh melupakan sejarah.
Baca Juga: banjir bandang
Untuk itu, dia mendorong segenap pihak khususnya pemerintah desa bersama masyarakat agar mendukung program pembentukan Desa Tanggap Bencana maupun Kampung Siaga Bencana.
"Penting untuk selalu aktif mengedukasi, membentuk desa tanggap bencana sebab yang paling pertama dan paling mungkin untuk menyelamatkan diri kita saat terjadi bencana adalah diri sendiri. Bencana pada dasarnya tidak bisa kita cegah, tapi risikonya bisa kita minimalkan dengan membangun kesiapsiagaan dimulai dari kelompok/komunitas masyarakat di desa," pungkasnya.
Indah juga mengapresiasi seluruh elemen yang terus membantu hingga masa recovery pasca bencana, termasuk yayasan cakra abipraya yang tetap hadir bahkan menjadi prakarsa pada kegiatan hari ini.
Baca juga:Program Kesehatan Gigi dan Mulut Sasar Sekolah di Lutra
"Mari menjadikan kegiatan zikir dan doa bersama yang kita lakukan hari sebagai spirit bangkitnya kehidupan kita bukan untuk terkungkung dalam kesedihan, tapi untuk menguatkan satu sama lain," ucapnya.
Tidak kalah pentingnya, Indah mengajak masyarakat mendoakan keluarga yang terdampak, termasuk 38 orang yang meninggal dunia dan 8 orang yang tercatat belum ditemukan hingga saat ini.
(luq)