Kisah Ketulusan Hati Bhabinkamtibmas Desa Cintamekar Bripka Erik Rawat Puluhan ODGJ
loading...
A
A
A
Suara gemercik air yang mengalir di depan Pondok Pesantren Yayasan Roudlotul Ullum II, sudah terdengar dari kejauhan. Jalan terjal berbatu, bercampur tanah liat, disusuri dengan penuh semangat oleh Bripka Erik Syafrudinsyam.
Bhabinkamtibmas Desa Cintamekar, Polsek Sagalaherang, Polres Subang tersebut, dengan penuh ketulusan menyusuri kebun kelapa sawit, untuk menemui para sahabatnya yang tinggal di pondok pesantren.
Bukan orang sembarangan, para sahabat anggota polisi ini. Mereka merupakan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), serta para pecandu narkoba yang sedang menjalani proses penyembuhan di pondok pesantren.
Sesampainya di pondok pesantren yang bangunannya nampak sederhana tersebut, Erik langsung melepas sepatu dinasnya, dan menyingsingkan lengan baju, serta celana dinasnya. Dia menuju ke sungai, tempat para sahabatnya mandi.
Dengan penuh kesabaran, anggota Korps Bhayangkara ini memandikan satu-persatu sahabatnya di tengah aliran sungai. Mandi di tengah aliran sungai dengan kondisi air yang sangat dingin itu, juga menjadi salah satu terapi agar para ODGJ ini berangsur sembuh.
Selesai mandi, para ODGJ itu dituntun Erik dan para pengurus pondok pesantren untuk menyusuri jalan setapak, pulang ke pondok pesantren. Di pondok pesantren, Erik bersama-sama para pengurus lainnya, melakukan sejumlah kegiatan bersama para ODGJ, termasuk kegiatan mengaji bersama.
Di tengah banyak orang menghindari para ODGJ, dan surut langkah untuk menolongnya. Sikap berbeda justru ditunjukkan Erik. Sebagai anggota polisi, dia justru dengan penuh ketulusan mengulurkan tangannya membantu mereka yang membutuhkan.
Pada awalnya, Erik juga merasa takut saat bertemu dengan para ODGJ ini, namun setelah mendapatkan pemahaman dari para pengurusn pondok pesantren di Desa Cintamekar, Kecamatan Serangpanjang, akhirnya Erik tidak takut lagi, dan justru semakin bersemangat untuk membantu sesama.
"Saya hampir setiap hari datang ke pondok pesantren ini, untuk membantu teman-teman di pondok pesantren melayani para sahabat ODGJ. Tentunya, saya berkegiatan di sini di sela-sela dinas, sehingga tidak sampai mengganggu secara kedinasan," tuturnya.
"Saya awalnya merasa prihatin terhadap para ODGJ yang ada di jalanan. Setelah bertemu dengan teman-teman di pondok pesantren Yayasan Roudlatul Ullum II ini, akhirnya saya menemukan solusi, dan sering membawa ODGJ di jalanan untuk menjalani perawatan di pondok pesantren," ungkap Erik.
Salah satu pendamping di Pondok Pesantren Yayasan Roudlatul Ullum II, Iskandar mengaku, sangat bangga dan terbantu dengan kehadiran Bripka Erik Syafrudinsyam. "Kami bangga, Bripka Erik dengan ringan tangan membantu kami di pondok pesantren ini, merawat para ODGJ," tuturnya.
Pondok Pesantren Yayasan Roudlatul Ullum II ini, berdiri sejak dua tahun lalu. Kini ada puluhan ODGJ dan ketergantungan narkoba yang menjalani rehabilitasi. Mereka berasal dari Bandung, Jakarta, Bogor, Garut, dan sekitar Kecamatan Serangpanjang.
Lihat Juga: 1 Oknum Polisi Jadi Tersangka Obstruction of Justice Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Bhabinkamtibmas Desa Cintamekar, Polsek Sagalaherang, Polres Subang tersebut, dengan penuh ketulusan menyusuri kebun kelapa sawit, untuk menemui para sahabatnya yang tinggal di pondok pesantren.
Bukan orang sembarangan, para sahabat anggota polisi ini. Mereka merupakan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), serta para pecandu narkoba yang sedang menjalani proses penyembuhan di pondok pesantren.
Sesampainya di pondok pesantren yang bangunannya nampak sederhana tersebut, Erik langsung melepas sepatu dinasnya, dan menyingsingkan lengan baju, serta celana dinasnya. Dia menuju ke sungai, tempat para sahabatnya mandi.
Dengan penuh kesabaran, anggota Korps Bhayangkara ini memandikan satu-persatu sahabatnya di tengah aliran sungai. Mandi di tengah aliran sungai dengan kondisi air yang sangat dingin itu, juga menjadi salah satu terapi agar para ODGJ ini berangsur sembuh.
Selesai mandi, para ODGJ itu dituntun Erik dan para pengurus pondok pesantren untuk menyusuri jalan setapak, pulang ke pondok pesantren. Di pondok pesantren, Erik bersama-sama para pengurus lainnya, melakukan sejumlah kegiatan bersama para ODGJ, termasuk kegiatan mengaji bersama.
Baca Juga
Di tengah banyak orang menghindari para ODGJ, dan surut langkah untuk menolongnya. Sikap berbeda justru ditunjukkan Erik. Sebagai anggota polisi, dia justru dengan penuh ketulusan mengulurkan tangannya membantu mereka yang membutuhkan.
Pada awalnya, Erik juga merasa takut saat bertemu dengan para ODGJ ini, namun setelah mendapatkan pemahaman dari para pengurusn pondok pesantren di Desa Cintamekar, Kecamatan Serangpanjang, akhirnya Erik tidak takut lagi, dan justru semakin bersemangat untuk membantu sesama.
"Saya hampir setiap hari datang ke pondok pesantren ini, untuk membantu teman-teman di pondok pesantren melayani para sahabat ODGJ. Tentunya, saya berkegiatan di sini di sela-sela dinas, sehingga tidak sampai mengganggu secara kedinasan," tuturnya.
"Saya awalnya merasa prihatin terhadap para ODGJ yang ada di jalanan. Setelah bertemu dengan teman-teman di pondok pesantren Yayasan Roudlatul Ullum II ini, akhirnya saya menemukan solusi, dan sering membawa ODGJ di jalanan untuk menjalani perawatan di pondok pesantren," ungkap Erik.
Salah satu pendamping di Pondok Pesantren Yayasan Roudlatul Ullum II, Iskandar mengaku, sangat bangga dan terbantu dengan kehadiran Bripka Erik Syafrudinsyam. "Kami bangga, Bripka Erik dengan ringan tangan membantu kami di pondok pesantren ini, merawat para ODGJ," tuturnya.
Pondok Pesantren Yayasan Roudlatul Ullum II ini, berdiri sejak dua tahun lalu. Kini ada puluhan ODGJ dan ketergantungan narkoba yang menjalani rehabilitasi. Mereka berasal dari Bandung, Jakarta, Bogor, Garut, dan sekitar Kecamatan Serangpanjang.
Lihat Juga: 1 Oknum Polisi Jadi Tersangka Obstruction of Justice Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
(eyt)