Puluhan Tahun Penuh Sampah dan Bau, Sungai di Pasuruan Dikeruk
loading...
A
A
A
PASURUAN - Sungai menjijikkan karena dipenuhi sampah di dekat permukiman penduduk di Kabupaten Pasuruan akhirnya dikeruk, Kamis (25/6/2020) siang. Sebuah alat berat diturunkan untuk mengeruk sampah tersebut. Warga setempat mengaku senang karena sampah yang menimbulkan bau busuk sudah hilang.
Pantauan di lapangan, sejumlah warga Desa Lekok, Kecamatan Lekok, mendatangi proses pengerukan sungai yang dipenuhi sampah. Pengerukan dilakukan sepanjang sekitar 300 meter. Sebuah eksavator dan tiga truk terlihat sibuk membereskan sampah-sampah di sana.
Pengerukan diawali dari sisi utara, berdekatan dengan muara laut pantai utara. selanjutnya alat berat digeser ke sisi selatan, tepatnya di balai desa Tambak Lekok. Hasilnya, petugas banyak menjumpai sampah plastik, kertas, kayu dan pempers serta kain bekas.
Selain itu, sejumlah peralatan rumah tangga juga terlihat saat pembersihan itu. Parahnya lagi, sampah-sampah tersebut bercampur dengan kotoran sapi yang dibuang sembarangan oleh warga.(baca juga: Miris, Ada Sungai Sampah di Pesisir Pantai Utara Pasuruan )
Menurut Kepala Desa Tambak Lekok, Muhammad Ali, pengerukan ini baru pertama kali dilakukan selama puluhan tahun. "Kami tentu senang. Meski baunya menyengat, tappi akhirnya sungai bersih dari sampah dan tidak menimbulkan bau lagi," terang Muhammad Ali.
Diduga, sampah-sampah tersebut berasal dari desa-desa di sekitarnya. Seperti Desa Jatirejo, Branang, Tumpang, Balonganyar, dan Tambak Lekok. Di desa-desa tersebut tidak memiliki tempat sampah bersama.(Baca juga: Kasus Chikungunya di Kediri Meningkat saat Pandemi COVID-19 )
Camat Lekok, Fauzan, mengatakan, pengerukan sungai ini dilakukan sekitar satu minggu dan sampahnya dibuang ke tempat yang jauh lebih aman. Pihaknya mengharapkan warga tidak membuang sampah di sungai lagi. "Dalam waktu dekat akan dibangun temmpat sampah," ujarnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah warga Desa Lekok, Kecamatan Lekok, mendatangi proses pengerukan sungai yang dipenuhi sampah. Pengerukan dilakukan sepanjang sekitar 300 meter. Sebuah eksavator dan tiga truk terlihat sibuk membereskan sampah-sampah di sana.
Pengerukan diawali dari sisi utara, berdekatan dengan muara laut pantai utara. selanjutnya alat berat digeser ke sisi selatan, tepatnya di balai desa Tambak Lekok. Hasilnya, petugas banyak menjumpai sampah plastik, kertas, kayu dan pempers serta kain bekas.
Selain itu, sejumlah peralatan rumah tangga juga terlihat saat pembersihan itu. Parahnya lagi, sampah-sampah tersebut bercampur dengan kotoran sapi yang dibuang sembarangan oleh warga.(baca juga: Miris, Ada Sungai Sampah di Pesisir Pantai Utara Pasuruan )
Menurut Kepala Desa Tambak Lekok, Muhammad Ali, pengerukan ini baru pertama kali dilakukan selama puluhan tahun. "Kami tentu senang. Meski baunya menyengat, tappi akhirnya sungai bersih dari sampah dan tidak menimbulkan bau lagi," terang Muhammad Ali.
Diduga, sampah-sampah tersebut berasal dari desa-desa di sekitarnya. Seperti Desa Jatirejo, Branang, Tumpang, Balonganyar, dan Tambak Lekok. Di desa-desa tersebut tidak memiliki tempat sampah bersama.(Baca juga: Kasus Chikungunya di Kediri Meningkat saat Pandemi COVID-19 )
Camat Lekok, Fauzan, mengatakan, pengerukan sungai ini dilakukan sekitar satu minggu dan sampahnya dibuang ke tempat yang jauh lebih aman. Pihaknya mengharapkan warga tidak membuang sampah di sungai lagi. "Dalam waktu dekat akan dibangun temmpat sampah," ujarnya.
(msd)