Ngeri, Nenek di Buton Tewas Dililit Ular Piton 7 Meter
loading...

Seorang nenek bernama Wa Siti (58) ditemukan tewas setelah dililit ular piton sepanjang tujuh meter di kebun, Dusun Labale, Desa Winning, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (9/4/2025) malam. FOTO/TANGKAPAN LAYAR VIDEO
A
A
A
JAKARTA - Peristiwa mengenaskan terjadi di Dusun Labale, Desa Winning, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Seorang nenek bernama Wa Siti (58) ditemukan tewas setelah dililit ular piton sepanjang tujuh meter di kebun miliknya, Rabu (9/4/2025) malam.
Peristiwa ini terekam dalam video amatir yang menunjukkan detik-detik warga menemukan korban yang sudah tak bernyawa di semak-semak, dengan ular masih melilit tubuhnya. Dalam rekaman tersebut, terdengar suara kepanikan warga serta tangis histeris dari anak korban.
Menurut keterangan keluarga, Wa Siti biasanya pulang ke rumah sekitar pukul 16.00 WITA setiap harinya. Namun, hingga malam tiba, ia tak kunjung pulang, sehingga keluarganya mulai khawatir.
"Biasanya jam 4 (sore) sudah pulang, ini jam 6 (sore) belum pulang," kata anak korban, La Faru, Jumat (11/4/2025).
La Faru kemudian berinisiatif mencari ibunya di kebun padi yang berjarak dua kilometer dari rumah. Setibanya di lokasi, ia hanya menemukan keranjang yang biasa digunakan ibunya.
Merasa ada yang tidak beres, La Faru segera memanggil keluarga dan warga sekitar untuk membantu pencarian. Tak lama kemudian, mereka menemukan Wa Siti dalam keadaan sudah meninggal dunia, dengan kepala yang hampir masuk ke dalam mulut ular piton tersebut. Warga yang panik segera menebas ular itu untuk menyelamatkan jasad korban.
Saimin, salah satu anak korban, menyatakan kesedihannya atas insiden tragis ini. Jenazah Wa Siti segera dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan.
Kasus serangan ular piton terhadap manusia bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Buton. Pada tahun 2019, insiden serupa menimpa seorang lansia yang juga baru pulang dari kebun. Kejadian ini menjadi kasus kedua di wilayah tersebut di mana ular piton menyerang manusia hingga tewas.
Masyarakat setempat diimbau untuk lebih waspada terhadap keberadaan ular piton di sekitar pemukiman dan kebun, guna menghindari kejadian serupa terulang kembali.
Peristiwa ini terekam dalam video amatir yang menunjukkan detik-detik warga menemukan korban yang sudah tak bernyawa di semak-semak, dengan ular masih melilit tubuhnya. Dalam rekaman tersebut, terdengar suara kepanikan warga serta tangis histeris dari anak korban.
Menurut keterangan keluarga, Wa Siti biasanya pulang ke rumah sekitar pukul 16.00 WITA setiap harinya. Namun, hingga malam tiba, ia tak kunjung pulang, sehingga keluarganya mulai khawatir.
"Biasanya jam 4 (sore) sudah pulang, ini jam 6 (sore) belum pulang," kata anak korban, La Faru, Jumat (11/4/2025).
La Faru kemudian berinisiatif mencari ibunya di kebun padi yang berjarak dua kilometer dari rumah. Setibanya di lokasi, ia hanya menemukan keranjang yang biasa digunakan ibunya.
Merasa ada yang tidak beres, La Faru segera memanggil keluarga dan warga sekitar untuk membantu pencarian. Tak lama kemudian, mereka menemukan Wa Siti dalam keadaan sudah meninggal dunia, dengan kepala yang hampir masuk ke dalam mulut ular piton tersebut. Warga yang panik segera menebas ular itu untuk menyelamatkan jasad korban.
Saimin, salah satu anak korban, menyatakan kesedihannya atas insiden tragis ini. Jenazah Wa Siti segera dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan.
Kasus serangan ular piton terhadap manusia bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Buton. Pada tahun 2019, insiden serupa menimpa seorang lansia yang juga baru pulang dari kebun. Kejadian ini menjadi kasus kedua di wilayah tersebut di mana ular piton menyerang manusia hingga tewas.
Masyarakat setempat diimbau untuk lebih waspada terhadap keberadaan ular piton di sekitar pemukiman dan kebun, guna menghindari kejadian serupa terulang kembali.
(abd)
Lihat Juga :