Kisah Akhir Hidup Jaka Tingkir Perang dengan Anak Angkatnya Sutawijaya

Minggu, 03 Juli 2022 - 08:39 WIB
loading...
A A A
Saat Sultan Trenggono wafat pada 1546, terjadi kekacauan setelah Adipati Jipang (daerah Cepu), Aryo Penangsang membunuh putra mahkota Kerajaan Demak, Sunan Prawoto yang merupakan saudara sepupunya.

Arya Penangsang membunuh Sunan Prawoto untuk balas dendam karena ayahnya Pangeran Sekar Seda Lepen dibunuh sewaktu ia menyelesaikan salat Ashar di tepi Bengawan Sore.

Diketahui Pangeran Sekar Seda Lepen merupakan kakak kandung Sultan Trenggana serta murid pertama Sunan Kudus. Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri, yang merupakan suami dari Ratu Kalinyamat, penguasa Jepara. Pembunuhan dilakukan dengan menggunakan keris sakti Kiai Setan Kober.

Selanjutnya Arya Penangsang ingin membunuh Jaka Tingkir di Pajang. Namun upaya pembunuhan ini mengalami kegagalan.

Ratu Kalinyamat, adik Sunan Prawoto yang marah karena suaminya (Pangeran Hadiri) dibunuh kemudian meminta Jaka Tingkir agar menghabisi Arya Penangsang. Hal itu lantaran Jaka Tingkir memiliki kesaktian yang seimbang dengan Arya Penangsang.

Dengan cerdik, Jaka Tingkir yang menjadi Adipati Pajang mengadakan sayembara, siapa pun yang dapat mengalahkan Arya Penangsang akan mendapatkan hadiah tanah di Pati dan alas Mentaok.

Sayembara itu akhirnya diikuti kedua cucu Ki Ageng Sela, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Panjawi. Saat perseteruan dengan Arya Penangsang, Ki Juru Martani (kakak ipar Ki Ageng Pemanahan) berhasil menyusun siasat cerdik.

Hingga akhirnya Sutawijaya (anak Ki Ageng Pemanahan) dapat menewaskan Arya Penangsang setelah menusukkan tombak Kyai Plered. Tombak ditusukkan ke tubuh Aryo Penangsang yang saat itu mengendarai kuda jantan Gagak Rimang dan tengah menyeberang Bengawan Sore.

Usai perang saudara yang berakhir dengan terbunuhnya Arya Penangsang pada 1549, pusat kerajaan Demak dipindah ke Pajang. Jaka Tingkir kemudian menjadi rapa pertama Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Sedangkan Demak berubah menjadi kadipaten dengan anak Sunan Prawoto diangkat menjadi adipati.

Sultan Hadiwijaya tak melupakan janjinya dalam sayembara. Ki Ageng Pemanahan diberi hadiah tanah alas Mentaok di daerah Mataram, sedangkan Ki Penjawi juga diberi hadiah di daerah Pati.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1567 seconds (0.1#10.140)