Kronologi Penangkapan ASN Pemasok Senjata dan 615 Amunisi untuk KKB di Yalimo Papua

Kamis, 30 Juni 2022 - 14:40 WIB
loading...
Kronologi Penangkapan ASN Pemasok Senjata dan 615 Amunisi untuk KKB di Yalimo Papua
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua, Kombes Pol. Faizal. Foto/iNews TV/Edy Siswanto
A A A
JAYAPURA - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial AN, berhasil diringkus anggota Polda Papua. ASN tersebut, ditangkap saat membawa senjata rakitan dan ratusan amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Elelim, Kabupaten Yalimo.



Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua, Kombes Pol. Faizal mengatakan, penangkapan terhadap ASN asal Kabupaten Nduga tersebut, terjadi pada Rabu (29/6/2022) malam.



"Awalnya anggota Polres Yalimo, sedang berpatroli dan melihat seorang pengendara sepeda motor yang mencurigakan. Anggota mengikuti pelaku, lalu anggota Pos Polisi Elelim, berhasil menangkap pelaku. Dari hasil penggeledahan, ditemukan senjata api rakian jenis FN, dan berbagai jenis aminusi berjumlah 615 butir," ungkap Faizal.



Lebih lanjut Faizal mengatakan, sebanyak 615 butir amunisi tersebut terdiri dari MK-3 sebanyak 379 butir, Moser sebanyak dua butir, AK 47 sebanyak tiga butir, SS1 sebanyak 158 butir, US Carabian sebanyak 52 butir, Refolver 10 butir, dan SS1 V2 sebanyak 11 butir.

Pelaku yang diduga sebagai pemasok senjata dan amunisi untuk KKB tersebut, saat ini ditahan di Polres Jayawijaya, untuk menjalani pemeriksaan. "Sudah ditangkap di Wamena, dan senjata serta amunisi ini rencananya akan dibawa ke kelompok KKB di Nduga," jelas Faizal.

Pelaku pembawa senpi dan amunisi tersebut, merupakan anggota jaringan KKB Nduga, pimpinan Eginuas Kogoya yang kerap melakukan aksi penembakan. Faizal juga menyebut, jika pelaku masih terkait dengan pembunuhan Bripda Diego Rumaropen beberapa waktu lalu.



"Kami yakin sekali jika senjata rakitan dan amunisi itu akan dibawa ke sana (KKB Nduga), namun ada kemungkinan akan bertemu dengan jaringannya yang lain di Wamena. Masih akan dikembangkan lagi, karena penyelidikan ini akan dikembangkan ke daerah lain, pasalnya sumber amunisi dari wilayah lain. Ada beberapa jaringan yang semalam kita analisa, dan ada keterkaitan dengan kasus pembunuhan Bripda Diego Rumaropen," ungkapnya.

Dikatakan Faizal, saat ini KKB Nduga, dan KKB lain sementara kekurangan amunisi. Informasinya, KKB dari berbagai wilayah sedang membuat tim untuk mencari tambahan amunisi. "Ada sekitar 10 tim yang ditugaskan untuk mencari amunisi, termasuk yang berhasil kita tangkap. Kita juga masih mendalami pendanaanya, karena harga amunisi ini mahal," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2596 seconds (0.1#10.140)