Di Balik Kesuksesan Pra Penas, Puluhan Pedagang Mengaku Merugi
loading...
A
A
A
MAROS - Pra Penas (Pekan Nasional) sudah selesai digelar. Tapi di balik suksesnya event nasional itu, terdapat permasalahan yang menjadi perhatian, lantaran pihak-pihak yang mengambil bagian, seperti pelaku UMKM mengalami kerugian.
Itu bisa terjadi karena sepinya pengunjung di lokasi UMKM berjualan. Salah satu pedagang di Alun-alun Bank Sulselbar yang enggan disebutkan namanya mengaku mengalami kerugian.
dan pedagang Pasar Tramo.
“Tadinya dari badan promosi yang mau kelola, tapi semua alatnya dari asosiasi pedagang pasar,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, Pemkab Maros tidak terlibat dalam pendanaan. Pemda Maros hanya memback-up kegiatan.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan dengan uang urunan tersebut pihaknya ingin kondisi stand bisa lebih baik dan seimbang dengan stan dari pusat.
“Kita mau juga samakan dengan kondisi stand yang di pusat, stan pusat itu stand yang mewah, makanya kita mau menyesuaikan, stan pusat itu Rp20 juta per stan, jika di komersialkan bisa saja kami kenakan Rp10 juta untuk para pemilik UMKM di Maros, tapikan tujuan kami ini untuk semangatkan kembali UMKM Maros,” jelasnya.
Dia mengatakan, Badan Promosi mengambil bagian dalam event ini karena dasarnya badan promosi bertugas untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang sifatnya mendatangkan kujungan ke Maros.
“Harus mengambil bagian strategis untuk melayani tamu yang datang ke Maros,” ucapnya.
Baca juga:Anggota DPR RI Gagas Program Padat Karya di Depo Perkeretaapian Maros
Terkait pedagang yang sepi pembeli di Alun-alun Bank Sulselbar, dia mengaku itu semua di luar kendali.
“Kami telah berusaha sebaik mungkin, agendanya memang pembukaan Pra Penas telah selesai pada jam 14.00 Wita, tapi kan Pak Menteri datang pukul 16.00,” tutupnya.
Itu bisa terjadi karena sepinya pengunjung di lokasi UMKM berjualan. Salah satu pedagang di Alun-alun Bank Sulselbar yang enggan disebutkan namanya mengaku mengalami kerugian.
dan pedagang Pasar Tramo.
“Tadinya dari badan promosi yang mau kelola, tapi semua alatnya dari asosiasi pedagang pasar,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, Pemkab Maros tidak terlibat dalam pendanaan. Pemda Maros hanya memback-up kegiatan.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan dengan uang urunan tersebut pihaknya ingin kondisi stand bisa lebih baik dan seimbang dengan stan dari pusat.
“Kita mau juga samakan dengan kondisi stand yang di pusat, stan pusat itu stand yang mewah, makanya kita mau menyesuaikan, stan pusat itu Rp20 juta per stan, jika di komersialkan bisa saja kami kenakan Rp10 juta untuk para pemilik UMKM di Maros, tapikan tujuan kami ini untuk semangatkan kembali UMKM Maros,” jelasnya.
Dia mengatakan, Badan Promosi mengambil bagian dalam event ini karena dasarnya badan promosi bertugas untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang sifatnya mendatangkan kujungan ke Maros.
“Harus mengambil bagian strategis untuk melayani tamu yang datang ke Maros,” ucapnya.
Baca juga:Anggota DPR RI Gagas Program Padat Karya di Depo Perkeretaapian Maros
Terkait pedagang yang sepi pembeli di Alun-alun Bank Sulselbar, dia mengaku itu semua di luar kendali.
“Kami telah berusaha sebaik mungkin, agendanya memang pembukaan Pra Penas telah selesai pada jam 14.00 Wita, tapi kan Pak Menteri datang pukul 16.00,” tutupnya.
(luq)