Harga Telur Ayam Melambung Tinggi di Lubuklinggau
loading...
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Harga telur di pasaran hari ini dikabarkan mencapai Rp46 ribu persatu karpet. Kenaikan sejak awal Juni 2020 ini dikarenakan permitaan tinggi sementara pasokan dari peternak berkurang.
Dari pantauan di agen telur di Kelurahan Pasar Satelit, Kota Lubuklinggau, Rabu (24/6/2020), harga telur ayam satu karpetnya semula Rp32 ribu menjadi Rp46 ribu.
Dengan kenaikan ini membuat pedagang makanan di Kota Lubuklinggau mengeluh. Sum Salah satunya, ia mengaku keberatan dengan harga telur bisa mencapai Rp48 ribu sampai Rp50 ribu per satu karpetnya.
"Seumur hidup saya berjualan baru kali ini telur ayam harganya naik selangit, bikin pusing," katanya saat diwawancarai.
Tentu dengan harga telur ayam selangit, membuat ia harus berpikir menaikkan harga makanan yang dijual. "Mau gimana lagi harga telur naik, kalau nggak naikkan harga makanan saya tak dapat untung," ungkapnya.
Sementara pemilik agen telur di Pasar Satelit, Atap mengatakan, sampai hari ini harga telur diagen mengalami kenaikan. "Untuk yang besar harganya naik menjadi Rp46 ribu dari harga normal Rp32 ribu. Harga normal bisa mencapai Rp35 ribu sampai Rp40 ribu," ujarnya.
Ditambahkan dia, harga telur yang melambung tinggi membuatnya selaku agen merasakan dampak pada omzet karena membuat konsumen mengurangi pembelian telur. (Baca juga: COVID-19 di Palembang, Ini Empat Kecamatan dengan Kasus Tertinggi)
"Yang biasa beli telur satu karpet, karena harga naik konsumen jadinya beli setengah karpet, omset kita turun 10 sampai 20 persen," tuturnya.
Dari pantauan di agen telur di Kelurahan Pasar Satelit, Kota Lubuklinggau, Rabu (24/6/2020), harga telur ayam satu karpetnya semula Rp32 ribu menjadi Rp46 ribu.
Dengan kenaikan ini membuat pedagang makanan di Kota Lubuklinggau mengeluh. Sum Salah satunya, ia mengaku keberatan dengan harga telur bisa mencapai Rp48 ribu sampai Rp50 ribu per satu karpetnya.
"Seumur hidup saya berjualan baru kali ini telur ayam harganya naik selangit, bikin pusing," katanya saat diwawancarai.
Tentu dengan harga telur ayam selangit, membuat ia harus berpikir menaikkan harga makanan yang dijual. "Mau gimana lagi harga telur naik, kalau nggak naikkan harga makanan saya tak dapat untung," ungkapnya.
Sementara pemilik agen telur di Pasar Satelit, Atap mengatakan, sampai hari ini harga telur diagen mengalami kenaikan. "Untuk yang besar harganya naik menjadi Rp46 ribu dari harga normal Rp32 ribu. Harga normal bisa mencapai Rp35 ribu sampai Rp40 ribu," ujarnya.
Ditambahkan dia, harga telur yang melambung tinggi membuatnya selaku agen merasakan dampak pada omzet karena membuat konsumen mengurangi pembelian telur. (Baca juga: COVID-19 di Palembang, Ini Empat Kecamatan dengan Kasus Tertinggi)
"Yang biasa beli telur satu karpet, karena harga naik konsumen jadinya beli setengah karpet, omset kita turun 10 sampai 20 persen," tuturnya.
(boy)