Bupati dan Petinggi Sespim Polri Bahas Komitmen Memutus Mata Rantai COVID-19
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna bertemu dengan para petinggi Sekolah Staf dan Pemimpin (Sespim) Lemdiklat Polri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (23/6/2020).
Hadir pada pertemuan tersebut Kepala Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Rio S Djambak, Koordinator Widyaiswara Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Coki Manurung, dan para perwira tinggi Sespim Polri. (BACA JUGA: Rapid Test Jadi Syarat Beraktivitas, Warga Minta Negara Tanggung Biaya )
"Kami bertemu dengan Kepala Sespim Lemdiklat Polri beserta jajaran perwira tinggi Sespim untuk bersama-sama memutus mata rantai COVID-19. Apalagi Sespim ini ada di Lembang jadi bisa intens berkomunikasi," kata Aa Umbara.
Menurut Bupati, selaku kepala daerah, dirinya akan terus melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan berbagai instansi di wilayah Bandung Barat. Selain dalam penanganan COVID-16, juga terkait dengan berbagai program dan kebijakan yang bisa dilakukan.
Seperti dilakukan oleh jajaran Sespim Polri yang melakukan jaring pengaman sosial dengan pembagian sembako di wilayah Lembang. (BACA JUGA: 190 Anak Terpapar Corona, Berli: Terbanyak di Bodebek dan Bandung Raya )
"Penanganan COVID-19 kan tidak bisa parsial, harus bersama-sama, semua elemen turun. Ini perlu dilakukan agar KBB yang sudah berada di zona biru jadi zona hijau," ujar Bupati. (BACA JUGA: Pandemi COVID-19 Sedot 76 Persen Anggaran Infrastruktur di Jabar )
Untuk itu, tutur Umbara, masyarakat diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal itu didasarkan fakta COVID-19 sampai hari ini masih ada dan belum ditemukan vaksinnya. (BACA JUGA: Update COVID-19 Kota Bandung, Landai Tak Ada Kasus Meninggal Baru )
Cara sederhana yang bisa dilakukan oleh semua orang adalah dengan tetap memakai masker saat beraktivitas, hindari kerumunan, jaga jarak, dan rajin cuci tangan pakai sabun.
Pemda KBB juga terus melakukan pemantauan ketat dan evaluasi di masa new normal saat ini, khususnya di objek wisata dan pasar-pasar tradisional.
Sesuai instruksi Gubernur Jabar Ridwna Kamil, jangan sampai lengah dalam pengawasan khususnya pasar dan tempat wisata yang banyak dikunjungin orang. Hal itu guna menghindari munculnya kluster baru yang dibawa oleh pendatang melalui transmisi lokal.
"Pengawasan jalan terus, rapid test juga tetap dilakukan di tempat-tempat umum. Selama vaksin atau obat COVID-19 belum ada, rapid test tidak akan berhenti," tutur Umbara.
Hadir pada pertemuan tersebut Kepala Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Rio S Djambak, Koordinator Widyaiswara Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Coki Manurung, dan para perwira tinggi Sespim Polri. (BACA JUGA: Rapid Test Jadi Syarat Beraktivitas, Warga Minta Negara Tanggung Biaya )
"Kami bertemu dengan Kepala Sespim Lemdiklat Polri beserta jajaran perwira tinggi Sespim untuk bersama-sama memutus mata rantai COVID-19. Apalagi Sespim ini ada di Lembang jadi bisa intens berkomunikasi," kata Aa Umbara.
Menurut Bupati, selaku kepala daerah, dirinya akan terus melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan berbagai instansi di wilayah Bandung Barat. Selain dalam penanganan COVID-16, juga terkait dengan berbagai program dan kebijakan yang bisa dilakukan.
Seperti dilakukan oleh jajaran Sespim Polri yang melakukan jaring pengaman sosial dengan pembagian sembako di wilayah Lembang. (BACA JUGA: 190 Anak Terpapar Corona, Berli: Terbanyak di Bodebek dan Bandung Raya )
"Penanganan COVID-19 kan tidak bisa parsial, harus bersama-sama, semua elemen turun. Ini perlu dilakukan agar KBB yang sudah berada di zona biru jadi zona hijau," ujar Bupati. (BACA JUGA: Pandemi COVID-19 Sedot 76 Persen Anggaran Infrastruktur di Jabar )
Untuk itu, tutur Umbara, masyarakat diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal itu didasarkan fakta COVID-19 sampai hari ini masih ada dan belum ditemukan vaksinnya. (BACA JUGA: Update COVID-19 Kota Bandung, Landai Tak Ada Kasus Meninggal Baru )
Cara sederhana yang bisa dilakukan oleh semua orang adalah dengan tetap memakai masker saat beraktivitas, hindari kerumunan, jaga jarak, dan rajin cuci tangan pakai sabun.
Pemda KBB juga terus melakukan pemantauan ketat dan evaluasi di masa new normal saat ini, khususnya di objek wisata dan pasar-pasar tradisional.
Sesuai instruksi Gubernur Jabar Ridwna Kamil, jangan sampai lengah dalam pengawasan khususnya pasar dan tempat wisata yang banyak dikunjungin orang. Hal itu guna menghindari munculnya kluster baru yang dibawa oleh pendatang melalui transmisi lokal.
"Pengawasan jalan terus, rapid test juga tetap dilakukan di tempat-tempat umum. Selama vaksin atau obat COVID-19 belum ada, rapid test tidak akan berhenti," tutur Umbara.
(awd)