Gunung Lawu Diselimuti Misteri Moksanya Prabu Brawijaya V Raja Majapahit Terakhir
loading...
A
A
A
Keduanya ingin menemani Prabu Brawijaya yang sedang dilanda kesedihan untuk naik ke puncak Gunung Lawu. Rombongan pun kemudian mendaki Gunung Lawu. Namun di tengah perjalanan, Prabu Brawijaya V mengeluarkan titah untuk mengangkat Dipa Manggala sebagai penguasa Gunung Lawu dengan gelar Sunan Gunung Lawu.
Sedangkan Wangsa Manggala oleh Prabu Brawijaya V diangkat sebagai patih dengan gelar Kiai Jalak.
Prabu Brawijaya V juga memutuskan untuk meninggalkan kehidupan dunia dan moksa. Tempat moksa Prabu Brawijaya V di puncak Gunung Lawu yang bernama Hargo Dalem. Setelah moksa, hingga kini jasad maupun makamnya tak diketemukan hingga kini.
Sedangkan Sabdo Palon pun memutuskan ikut moksa di puncak Gunung Lawu yang bernama Hargo Dumiling.Sementara lokasi tempat semedi yang merupakan puncak tertinggi di Gunung Lawu disebut Hargo Dumilah.
Setelah Prabu Brawijaya menghilang, salah satu pengikutnya, yakni Wangsa Manggala diberi gelar Ki Jalak dan menjelma menjadi burung jalak berwarna gading yang hidup di Gunung Lawu. Para pendaki hingga kini konon masih sering menjumpai penampakan Jalak Gading.
Keberadaan Jalak Gading ini justru memberikan petunjuk jalan kepada pendaki yang tersesat dan punya tujuan baik.
Namun sebaliknya, pendaki yang punya niat buruk dan bertemu dengan jalak gading maka akan bernasib apes ketika berada di Gunung Lawu.
Terkenal Mistis
Sejumlah pendaki yang pernah menjelajahi Gunung Lawu menuturkan pengalaman mistis yang mereka temukan. Di antaranya tentang keberadaan Pasar Setan yang berada di lereng gunung, tepatnya pada jalur Candi Cetho.
Di area yang banyak ditumbuhi ilalang ini seringkali ditemukan suara bising, seperti suasana di pasar pada umumnya. Anehnya, tidak terlihat apapun di atas padang ilalang.
Sedangkan Wangsa Manggala oleh Prabu Brawijaya V diangkat sebagai patih dengan gelar Kiai Jalak.
Prabu Brawijaya V juga memutuskan untuk meninggalkan kehidupan dunia dan moksa. Tempat moksa Prabu Brawijaya V di puncak Gunung Lawu yang bernama Hargo Dalem. Setelah moksa, hingga kini jasad maupun makamnya tak diketemukan hingga kini.
Sedangkan Sabdo Palon pun memutuskan ikut moksa di puncak Gunung Lawu yang bernama Hargo Dumiling.Sementara lokasi tempat semedi yang merupakan puncak tertinggi di Gunung Lawu disebut Hargo Dumilah.
Setelah Prabu Brawijaya menghilang, salah satu pengikutnya, yakni Wangsa Manggala diberi gelar Ki Jalak dan menjelma menjadi burung jalak berwarna gading yang hidup di Gunung Lawu. Para pendaki hingga kini konon masih sering menjumpai penampakan Jalak Gading.
Keberadaan Jalak Gading ini justru memberikan petunjuk jalan kepada pendaki yang tersesat dan punya tujuan baik.
Namun sebaliknya, pendaki yang punya niat buruk dan bertemu dengan jalak gading maka akan bernasib apes ketika berada di Gunung Lawu.
Terkenal Mistis
Sejumlah pendaki yang pernah menjelajahi Gunung Lawu menuturkan pengalaman mistis yang mereka temukan. Di antaranya tentang keberadaan Pasar Setan yang berada di lereng gunung, tepatnya pada jalur Candi Cetho.
Di area yang banyak ditumbuhi ilalang ini seringkali ditemukan suara bising, seperti suasana di pasar pada umumnya. Anehnya, tidak terlihat apapun di atas padang ilalang.