Canangkan BIAN 2022, Pemprov Sulsel Gaungkan Pentingnya Imunisasi

Rabu, 18 Mei 2022 - 18:36 WIB
loading...
Canangkan BIAN 2022,...
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melaunching Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Foto/SINDOnews/Syamsi Nur Fadhila
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ( Pemprov Sulsel ) melaunching Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak.

BIAN dilaksanakan secara terintegrasi meliputi dua kegiatan. Masing-masing yakni pemberian imunisasi tambahan Campak Rubella untuk anak usia 9 bulan sampai 12 tahun dan imunisasi kejar berupa pemberian imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib untuk bagi anak usia 12 bulan sampai 59 bulan yang belum lengkap status imunisasinya.



Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan pada tahun 2021 lalu, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Sulsel mencapai 99,9 persen. Sehingga dapat mengantarkan Sulsel menjadi peringkat pertama secara nasional.

Namun, imunisasi lanjutan pada usia 18 bulan belum mencapai target. Imunisasi lanjutan itu meliputi imunisasi DPT-HB-Hib untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B dan radang selaput otak (meningitis) dan radang paru-paru (pneumonia) oleh bakteri Hemovilus Influensa Type B, Campak dan Rubella.

"Imunisasi lanjutan ini kedepannya kita perlu sosialisasikan lebih intensif dan massifkan pelayanannya kepada masyarakat sehingga juga bisa mencapai target," ucap Gubernur Sudirman.

Pelayananan imunisasi pada kegiatan BIAN ini akan dilayani di 470 puskesmas dan 21.163 pos imunisasi yang tersebar di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.

Adapun sasaran BIAN Sulsel yaitu Imunisasi Tambahan Campak Rubela sebanyak 1.902.355, Imunisasi Kejar OPV sebanyak 165.261, Imunisasi Kejar IPV 273.691, dan Imunisasi Kejar DPT-HB-Hib 330.241.

"Saya berharap kita semua berperan aktif mensukseskan pelaksanaan BIAN di Sulawesi Selatan dengan menyebarluaskan informasi BIAN pada setiap kesempatan, menggerakkan masyarakat dan orang tua agar anaknya diimunisasi, serta menjadi teladan di mana semua anak dan keluarga diimunisasi lengkap," tukasnya.

Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku, Henky Widjaja, berujar imunisasi bagi anak sangat perlu untuk dilakukan. Pasalnya, hal itu menjadi salah satu hak dasar bagi anak untuk kesehatan.

Berbagai penyakit justru sangat mengancam bagi anak yang tidak diimunisasi. Dengan imunisasi, kesehatan anak menjadi lebih terjamin.

"Banyak penyakit bisa dicegah dengan imunisasi. Karena kalau kita lengah, ancamannya ril. Banyak kasus, misal Rubella menjangkiti orang dewasa yang kemudian melahirkan anak yang cacat.m, dan cacat itu tidak bisa dikoreksi," katanya.

"Ada juga penyakit yang berisiko kematian dan kecacatan setelah lahir. Misal polio. Itu terjadi pada anak-anak yang tidak diimunisasi polio," imbuhnya.



Oleh karena itu, Henky meminta agar setiap orang tua menyadari pentingnya imunisasi bagi anak. Sebab, ada risiko nyata yang akan dihadapi anak jika tidak mendapatkan imunisasi.

"Para orang tua perlu ikuti panduan pemerintah soal imunisasi. Kalau ada ketidakyakinan soal imunisasi, tolong dikroscek, kalau perlu diskusikan dengan tenaga kesehatan di puskesmas," pungkas Henky.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1536 seconds (0.1#10.140)