Kenaikan COVID-19 Tertinggi di Rembang, Sehari Bertambah 15 orang
loading...
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Rembang, Arif Dwi Sulistya. Foto/Ist
A
A
A
REMBANG - Kasus positif COVID-19 Kabupaten Rembang, Minggu (21/6/2020) mengalami lonjakan pesat, dan menduduki rekor angka tertinggi sejak pandemi terjadi.
Sampai Minggu malam terdapat 19 orang warga positif COVID-19. Masing-masing dengan area sebaran, wilayah Puskesmas Rembang I sebanyak 3 orang, kemudian Puskesmas Sarang I 1 orang dan paling banyak 15 orang di wilayah Puskesmas Rembang II. (Baca juga: 2 Perwira Positif COVID-19, Kapolres Rembang: Layanan Tetap Buka )
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab Rembang, Arif Dwi Sulistya, menjelaskan, sepanjang hari Minggu, kasus warga terpapar COVID-19 ada tambahan 15 orang, berdasarkan hasil tes swab.
Paling banyak dari sebuah panti jompo di Rembang. Khusus panti jompo bertambah 11 orang positif, rinciannya, 6 orang pegawai panti dan 5 orang penghuni panti.
“Jadi khusus untuk pegawai panti, rumahnya berada di Kecamatan Rembang Kota dan Kecamatan Kaliori,“ kata dia.
Selain 11 orang dari klaster panti jompo, 4 positif Covid-19 lainnya, masing-masing 2 orang warga Kecamatan Rembang Kota (Anak berusia 6 tahun dan nenek 68 tahun, keluarga dari Balita yang sudah sembuh, belum lama ini), kemudian seorang pria warga Kecamatan Sarang dan 1 wanita sebuah kelurahan di Kecamatan Rembang Kota.
“Sebelumnya sudah ada 4 pasien positif, setelah ada tambahan 15 orang hari ini, jadi totalnya 19 orang,“ kata Arif.
Pihak Gugus Tugas sudah melakukan langkah-langkah penelusuran kepada orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Dia mengimbau masyarakat jangan panik berlebihan. Namun sebaiknya tetap menjalankan protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah.
“Jaga diri, jaga kesehatan. Selalu pakai masker, jaga jarak dan kalau tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya tetap berada di rumah. Jangan lupa, makan makanan bergizi, untuk menjaga daya tahan tubuh kita, lalu berdo’a semoga dijauhkan dari COVID-19, “ kata pria warga Perumahan Puri Mondoteko, Rembang ini.
Arif juga mengingatkan COVID-19 bisa mengenai siapa saja. Dengan memperketat protokol kesehatan, diharapkan warga terhindar dari serangan virus tersebut.
Sampai Minggu malam terdapat 19 orang warga positif COVID-19. Masing-masing dengan area sebaran, wilayah Puskesmas Rembang I sebanyak 3 orang, kemudian Puskesmas Sarang I 1 orang dan paling banyak 15 orang di wilayah Puskesmas Rembang II. (Baca juga: 2 Perwira Positif COVID-19, Kapolres Rembang: Layanan Tetap Buka )
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab Rembang, Arif Dwi Sulistya, menjelaskan, sepanjang hari Minggu, kasus warga terpapar COVID-19 ada tambahan 15 orang, berdasarkan hasil tes swab.
Paling banyak dari sebuah panti jompo di Rembang. Khusus panti jompo bertambah 11 orang positif, rinciannya, 6 orang pegawai panti dan 5 orang penghuni panti.
“Jadi khusus untuk pegawai panti, rumahnya berada di Kecamatan Rembang Kota dan Kecamatan Kaliori,“ kata dia.
Selain 11 orang dari klaster panti jompo, 4 positif Covid-19 lainnya, masing-masing 2 orang warga Kecamatan Rembang Kota (Anak berusia 6 tahun dan nenek 68 tahun, keluarga dari Balita yang sudah sembuh, belum lama ini), kemudian seorang pria warga Kecamatan Sarang dan 1 wanita sebuah kelurahan di Kecamatan Rembang Kota.
“Sebelumnya sudah ada 4 pasien positif, setelah ada tambahan 15 orang hari ini, jadi totalnya 19 orang,“ kata Arif.
Pihak Gugus Tugas sudah melakukan langkah-langkah penelusuran kepada orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Dia mengimbau masyarakat jangan panik berlebihan. Namun sebaiknya tetap menjalankan protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah.
“Jaga diri, jaga kesehatan. Selalu pakai masker, jaga jarak dan kalau tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya tetap berada di rumah. Jangan lupa, makan makanan bergizi, untuk menjaga daya tahan tubuh kita, lalu berdo’a semoga dijauhkan dari COVID-19, “ kata pria warga Perumahan Puri Mondoteko, Rembang ini.
Arif juga mengingatkan COVID-19 bisa mengenai siapa saja. Dengan memperketat protokol kesehatan, diharapkan warga terhindar dari serangan virus tersebut.
(nth)
Lihat Juga :
