Pasar Tradisional di Surabaya Kini Dilengkapi Tirai Plastik

Minggu, 21 Juni 2020 - 21:13 WIB
loading...
Pasar Tradisional di...
Pasar tradisional di Surabaya kini mulai mematuhi Perwali yang mengatur kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19. Mereka memasang tirai plastik di tiap lapak jualan. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya melakukan penataan pasar tradisional. Setelah dua pasar dijadikan pilot project pasar tangguh, yakni Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo, puluhan pasar tradisional lainnya mulai mengikuti.

Mereka mulai melakukan kebiasaan baru di pasar tradisional. Salah satunya berupa pemasangan tirai plastik di pasar basah. Tirai ini sudah dipasang di puluhan pasar yang dikelola PD Pasar Surya.

“Dalam pemasangan tirai plastik ini, kami mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya. Pemasangan dilakukan Dinas Cipta Karya,” kata Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya, M Taufiqurrahman, Minggu (21/6/2020). (BACA JUGA: Bobby Nasution Bakal Rebut Simpati Suara Milenial di Pilkada Kota Medan)

Ia melanjutkan, ada puluhan pasar yang sudah dipasangi tirai plastik tersebut. Selain Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo, pasar lain di antaranya adalah Pasar Pabean, Wonokitri, Pakis, Simo Gunung, Lakarsantri dan Pasar Simo.

Bahkan, katanya, penerapan yang ketat juga dilakukan di Pasar Kupang Gunung, Dukuh Kupang, Dupak Bandarejo, Krukah, Pucang Anom hingga Blauran Baru juga sudah dipasangi tirai plastik. Tak hanya itu, di pasar-pasar yang lain juga telah diterapkan demikian. Yakni di Pasar Asemrowo, Kembang, Kendangsari, Keputih, Bratang, Keputran Selatan dan Pasar Wonokromo.

“Pemasangan tirai plastik ini agar ada sekat atau pembatas antara pedagang dengan pembeli. Selain itu juga sebagai pelindung agar tidak ada interaksi langsung antara pedagang dengan pembeli,” ucapnya. (BACA JUGA: Polisi Amankan Bendera Bulan Bintang di Fly Over Banda Aceh)

Tidak hanya pemasangan tirai plastik, upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di pasar tradisional dilakukan dengan mengubah kebiasaan cara transaksi. Umumnya, pembayaran dilakukan dengan pembeli memberikan uang secara langsung kepada pedagang.

Kini, cara itu diganti. Pembayaran di pasar tradisional harus memakai nampan. “Uang dari pembeli ditaruh di nampan, jika ada uang kembalian juga diletakkan melalui nampan,” ungkapnya.
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2965 seconds (0.1#10.140)