Bersama Pelopor Boomerang, Anak-anak Mampu Ciptakan 7 Lagu COVID-19

Minggu, 21 Juni 2020 - 20:41 WIB
loading...
Bersama Pelopor Boomerang, Anak-anak Mampu Ciptakan 7 Lagu COVID-19
Anak-anak menciptakan dan menyanyikan lagu yang bertema tentang COVID-19. Isi dari lagu mereka berdasarkan kegalauan serta rasa rindu bermain dan bertemu keluarga. Foto ist
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 tak hanya memunculkan keterpurukan. Ada berbagai harapan yang coba dibangkitkan oleh anak-anak. Mereka menciptakan berbagai lagu untuk mengajak semua anak-anak untuk bisa tetap kreatif dan tetap tenang di tengah pandemi.

Nirvananda, 16, salah satu pelajar Surabaya awalnya merasa galau karena tidak bisa bertemu dan bermain dengan sahabat-sahabatnya. Dalam kegalauan itu, ia pun bertemu dengan Hubert Henry Limahelu, musisi senior di Kota Pahlawan yang juga pelopor Band Rock Boomerang.

Direktur Eksekutif Yayasan Arek Lintang (ALIT) Indonesia Yuliati Umrah menuturkan, karena Kojo, panggilan akrab Nirvananda, tak bisa bertemu dengan teman-temannya, ia memiliki ruang lain untuk berekspresi. Demikian juga dengan Henry yang mengalami perasaan sama. Ia tidak bisa pulang ke kampung halaman di Minahasa Selatan, menahan kerinduan pada anak dan istrinya.

“Henry yang mengetahui hobby bermusik Kojo mengajaknya bermusik. Ibarat gayung bersambut, Kojo yang rupanya sudah menciptakan karya karena kegalauan ini, mendapatkan ruang ekspresi dan mengalihkannya dengan bermusik,” kata Yuliati, Minggu (21/6/2020). (Baca: Sambut New Normal, Baguna PDIP Jatim Bagi Face Shield ke Pedagang Pasar)

Ia melanjutkan, rencana itu berlanjut dengan memaksimalkan ruang di kantor ALIT yang ada di Ketintang. Di ruang belakang, sebuah studio akhirnya dibuat dengan dukungan peralatan audio serta berbagai kamera untuk pengambilan video. “Henry yang juga kangen dengan keluarganya ini membimbing anak-anak muda untuk berkarya di tengah pandemi,” jelasnya.

Kojo sendiri, katanya, meskipun masih muda tapi mampu menciptakan lagu yang berisi kegalauannya setiap hari selama pandemi ini. Karya pertama Kojo pun muncul yakni lagu berjudul “Nanti”. Dalam lagu ini bercerita tentang kerinduan bermain dengan sahabat.

Lagu ini, lanjutnya, diolah bersama Henry untuk memperkaya racikan musik. Kojo pun mengajak serta Rilna Parera, seorang relawan perlindungan anak asal Flores yang juga rindu pada anak-anak.

Pertemuan berbagai orang ini akhirnya menemukan karakter bermusik yang mampu dibentuk dengan nama Friendship & Solidarity. Rilna sendiri pernah menjadi guru paduan suara di sekolah minggu. “Kojo yang hobby bermusik, Henry yang telah melanglang buana di kancah musik nasional menyatukan hati untuk mengisi masa pembatasan sosial,” ungkapnya.

Mereka pun berkarya dalam jarak jauh dan menghasilkan tujuh lagu. Kojo berperan sebagai pencipta lagu, Henry memperkaya aransemennya dan Rilna memberikan nuansa yang lebih manis dalam vocal lagu-lagu mereka. (Baca: Cangkrukan Bareng Bonek, Cak Machfud Bahas Persebaya dan Kota Surabaya)

Semua karya mereka diciptakan di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini mengangkat tentang nilai kemanusiaan. Nada-nada dan liriknya sangat ramah di telinga semua umur. “Awalnya kan sebagai bentuk ekspresi kegelisahan, kemudian berkembang menjadi sebuah misi untuk mengingatkan tentang keindahan, solidaritas dan semangat hidup yang tetap bisa dijalani di masa apapun,” jelasnya.

Ada tujuh lagu yang dipersembahkan di album pertama mereka ini. Salah satunya adalah Nanti yang bercerita tentang kerinduan akan teman-teman karena pembatasan sosial masa pandemi COVID-19. Ada juga lagu berjudul Belajar yang bercerita tentang menjaga bahari. Lagu Berjudul Masa Kecil berkisah tentang keindahan alam dan budaya Indonesia, lagu berjudul Jembatan bertutur tentang perlindungan diri dan hak anak.

Selain itu, ada juga lagu berjudul Rindu yang bercerita suasana belajar di sekolah. “Kalau lagu berjudul Langit ceritanya tentang harapan dan semangat hidup baru dalam era new normal serta ada juga lagu berjudul Lintasan Waktu yang bercerita tentang perjuangan para atlit cilik,” katanya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3063 seconds (0.1#10.140)