Pemudik Tewas Bersimbah Darah Akibat Dilempar Batu saat Tertidur di Angkutan Umum
loading...
A
A
A
BATU BARA - Seorang pemudik yang menumpang mobil angkutan umum tewas bersimbah darah, akibat dilempar batu oleh orang tak dikenal. Pemudik yang tewas, diketahui bernama Ahmad Alwy warga Desa Indrayaman, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Korban hendak mudik ke Banda Aceh, dengan menumpang angkutan umum Sartika bernomor pintu 30, jurusan Tanjung Tiram-Medan. Saat melintas di Jalur Lintas Sumatera Km 100-101 yang tidak jauh dari jembatan layang Tol Indrapura-Kisaran, mobil angkutan umum tersebut dilempar batu.
Saat kejadian, korban yang duduk persis di samping sopir mobil angkutan umum tersebut, tengah tertidur. Akibat terkena lemparan batu tersebut, korban mengalami pendarahan berat di kepala. Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Kota Medan, selama enam hari, korban akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
Adik kandung korban, Khairunnisa mengaku tidak menyangka kakaknya akan menjadi korban pelemparan batu tersebut. "Saat itu kami bersama-sama berangkat naik angkutan umum Sartika, hendak berlebaran di Aceh. Saat di jalan, ternyata dilempar batu oleh pengendara sepeda motor," tuturnya.
Pelaku diketahui Khairunnisa, mengendarai motor matic dengan berboncengan, melaju dari arah Medan, menuju Indrapura. Pelaku langsung melemparkan batu, lalu kabur ke arah Indrapura. Keluarga korban sangat berharap agar pelaku segera ditangkap, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hingga kini polisi masih memburu pelaku pelemparan batu secara brutal tersebut. Belum diketahui juga motif pelaku melancarkan aksi pelemparan batu. Polisi masih melakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan para saksi, serta menyita barang bukti.
Korban hendak mudik ke Banda Aceh, dengan menumpang angkutan umum Sartika bernomor pintu 30, jurusan Tanjung Tiram-Medan. Saat melintas di Jalur Lintas Sumatera Km 100-101 yang tidak jauh dari jembatan layang Tol Indrapura-Kisaran, mobil angkutan umum tersebut dilempar batu.
Saat kejadian, korban yang duduk persis di samping sopir mobil angkutan umum tersebut, tengah tertidur. Akibat terkena lemparan batu tersebut, korban mengalami pendarahan berat di kepala. Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Kota Medan, selama enam hari, korban akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
Adik kandung korban, Khairunnisa mengaku tidak menyangka kakaknya akan menjadi korban pelemparan batu tersebut. "Saat itu kami bersama-sama berangkat naik angkutan umum Sartika, hendak berlebaran di Aceh. Saat di jalan, ternyata dilempar batu oleh pengendara sepeda motor," tuturnya.
Pelaku diketahui Khairunnisa, mengendarai motor matic dengan berboncengan, melaju dari arah Medan, menuju Indrapura. Pelaku langsung melemparkan batu, lalu kabur ke arah Indrapura. Keluarga korban sangat berharap agar pelaku segera ditangkap, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hingga kini polisi masih memburu pelaku pelemparan batu secara brutal tersebut. Belum diketahui juga motif pelaku melancarkan aksi pelemparan batu. Polisi masih melakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan para saksi, serta menyita barang bukti.
(eyt)