Mencekam, Dua Kampung di Bima Bentrok 1 Tewas dan 13 Rumah Dibakar
loading...
A
A
A
BIMA - Dipicu kasus pengeroyokan hingga seorang korban meninggal dunia, dua warga desa bertetangga di Bima-Nusa Tenggara Barat, berakhir bentrok. Sedikitnya 13 rumah dibakar dan 10 rumah warga lainnya dirusak massa akibat penyerangan pembalasan pasca kejadian pengeroyokan.
Sejumlah anggota Kepolisian Polres Bima-Nusa Tenggara Barat, yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, berupaya menghalau dan mengejar warga Desa Talabiu yang melakukan pengerusakan dan pembakaran rumah warga di Desa Padolo, pada Sabtu (20/6). (Baca juga: Penggelap Dana Ratusan Nasabah Senilai Rp5 M Dibekuk, Ini Modusnya )
Melihat polisi yang datang, warga yang melakukan penyerangan kabur ke perkampungannya setelah berhasil membakar sedikitnya 13 rumah dan merusak 10 rumah warga lainnya di Desa Padolo, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima-NTB.
Tercatat, dari 13 bangunan rumah yang terbakar, dua di antara merupakan fasilitas umum yakni Kantor Desa Padolo dan Polindes Kesehatan. Terlihat, sebagian bangunan yang terbakar hingga rata dengan tanah dan sebagian besar bangunan lainnya mengalami kerusakan yang sangat parah.
Beberapa mobil pemadam kebakaran dan dibantu mobil water canon milik polisi, berusaha memadam api pasca penyerangan berlangsung. (Baca juag: Pabrik Tahu Tempe Meledak, Dua Orang Luka Parah )
Dari data kepolisian setempat, bentrokan dua kampung yang bertetangga ini dipicu akibat kasus pengeroyokan dua orang warga Desa Talabiu oleh warga Desa Padolo yang terjadi pada Jumat (19/6) malam.
“Akibat kasus pengeroyokan tersebut, salah seorang warga Desa Talabiu inisial AR meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Sementara seorang korbannya lagi, mengalami luka bacokan pada bagian kepala. Dan saat ini telah kembali ke rumahnya di Desa Talabiu,” kata Kapolres Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo pada awak media saat diwawancarai Sabtu sore.
Dijelaskanya, bahwa asal mula aksi pengeroyokan itu terjadi saat korban AR melintas dalam perkampungan Desa Padolo dengan menggunakan sepeda motor. AR yang saat itu dianggap ugal ugalan dengan membesarkan suara motornya, ditegur oleh salah seorang warga. Tak terima ditegur, AR pun balik dan memanggil seorang temannya hingga menyerang rumah warga Padolo. (Baca juga: Kebakaran Hebat Hanguskan Lima Rumah di Pasar Empat Lawang )
“AR dan temannya pun langsung mendapat perlawanan dan dikeroyok oleh warga Desa Padolo hingga AR dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa jam akibat luka dalam terkena benda tumpul dan benda tajam,” terang Gunawan
Keluarga korban pun tak terima, dan akhirnya melakukan penyerangan balik pada Sabtu jelang siang tadi. Sementara, dua pelaku pengeroyokan terhadap AR yang belum diketahui identitasnya, telah ditangkap dan diamankan di Mapolres Bima.
Bersamaan itu pula, dua pelaku pengerusakan disertai pembakaran rumah warga di Desa Padolo, juga telah diamankan bersama barang bukti Bahan Bakar Minyak jenis bensin yang diduga dipergunakan untuk kembali menyerang.
Namun, mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan, ratusan aparat gabungan Polisi, TNI, Brimob, disiagakan di tengah perbatasan dua kampung antara Desa Padolo, Kecamatan Palibelo dan Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Bima-NTB.
Sejumlah anggota Kepolisian Polres Bima-Nusa Tenggara Barat, yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, berupaya menghalau dan mengejar warga Desa Talabiu yang melakukan pengerusakan dan pembakaran rumah warga di Desa Padolo, pada Sabtu (20/6). (Baca juga: Penggelap Dana Ratusan Nasabah Senilai Rp5 M Dibekuk, Ini Modusnya )
Melihat polisi yang datang, warga yang melakukan penyerangan kabur ke perkampungannya setelah berhasil membakar sedikitnya 13 rumah dan merusak 10 rumah warga lainnya di Desa Padolo, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima-NTB.
Tercatat, dari 13 bangunan rumah yang terbakar, dua di antara merupakan fasilitas umum yakni Kantor Desa Padolo dan Polindes Kesehatan. Terlihat, sebagian bangunan yang terbakar hingga rata dengan tanah dan sebagian besar bangunan lainnya mengalami kerusakan yang sangat parah.
Beberapa mobil pemadam kebakaran dan dibantu mobil water canon milik polisi, berusaha memadam api pasca penyerangan berlangsung. (Baca juag: Pabrik Tahu Tempe Meledak, Dua Orang Luka Parah )
Dari data kepolisian setempat, bentrokan dua kampung yang bertetangga ini dipicu akibat kasus pengeroyokan dua orang warga Desa Talabiu oleh warga Desa Padolo yang terjadi pada Jumat (19/6) malam.
“Akibat kasus pengeroyokan tersebut, salah seorang warga Desa Talabiu inisial AR meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Sementara seorang korbannya lagi, mengalami luka bacokan pada bagian kepala. Dan saat ini telah kembali ke rumahnya di Desa Talabiu,” kata Kapolres Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo pada awak media saat diwawancarai Sabtu sore.
Dijelaskanya, bahwa asal mula aksi pengeroyokan itu terjadi saat korban AR melintas dalam perkampungan Desa Padolo dengan menggunakan sepeda motor. AR yang saat itu dianggap ugal ugalan dengan membesarkan suara motornya, ditegur oleh salah seorang warga. Tak terima ditegur, AR pun balik dan memanggil seorang temannya hingga menyerang rumah warga Padolo. (Baca juga: Kebakaran Hebat Hanguskan Lima Rumah di Pasar Empat Lawang )
“AR dan temannya pun langsung mendapat perlawanan dan dikeroyok oleh warga Desa Padolo hingga AR dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa jam akibat luka dalam terkena benda tumpul dan benda tajam,” terang Gunawan
Keluarga korban pun tak terima, dan akhirnya melakukan penyerangan balik pada Sabtu jelang siang tadi. Sementara, dua pelaku pengeroyokan terhadap AR yang belum diketahui identitasnya, telah ditangkap dan diamankan di Mapolres Bima.
Bersamaan itu pula, dua pelaku pengerusakan disertai pembakaran rumah warga di Desa Padolo, juga telah diamankan bersama barang bukti Bahan Bakar Minyak jenis bensin yang diduga dipergunakan untuk kembali menyerang.
Namun, mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan, ratusan aparat gabungan Polisi, TNI, Brimob, disiagakan di tengah perbatasan dua kampung antara Desa Padolo, Kecamatan Palibelo dan Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Bima-NTB.
(mpw)