Pandemi COVID-19, SMA Khadijah Surabaya Lepas Lulusan Secara Daring
loading...
A
A
A
SURABAYA - SMA Khadijah Surabaya, melepas siswa purna didik di tengah pandemi COVID-19. Pada prosesi pelepasan kali ini, pihak sekolah hanya mendatangkan tujuh peserta didik. Sedangkan yang lainnya mengikuti prosesi dari rumah masing-masing melalui streaming di Youtube.
(Baca juga: Belum Ada Zona Hijau, Siswa di Jabar Tetap Belajar Virtual )
Pelepasan yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat tersebut, disiarkan dari gedung LSBF (Laboratorium Seni Budaya dan Film) SMA Khadijah Wonokromo Surabaya.
Ketua Komite Sekolah SMA Khadijah, Rohati menyampaikan rasa terima kasih dari seluruh wali murid kelas XII yang cukup kreatif. Yakni, dengan menyerahkan face shield istimewa yang diberikan kepada Kepala Sekolah SMA Khadijah Surabaya
Face shield bertuliskan "Terima Kasih Bapak Ibu Guru SMA Khadijah Telah Ajarkan Banyak Ilmu kepada Putra-Putri Kami. Tetap Semangat Mendidik di Masa Pandemi COVID-19".
"Kado sederhana ini adalah bentuk simpatik dari para orang tua atau wali murid SMA Khadijah Surabaya yang turut perihatin dengan kondisi selama masa pandemi ini. Utamanya di bidang pendidikan," katanya.
Rohati melanjutkan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan semua aktivitas belajar mengajar secara tatap muka dihentikan terutama di Surabaya. Kegiatan belajar mengajar dialihkan menjadi sistem belajar dari rumah (BDR) dengan menggunakan jaringan internet (daring).
Melalui kado itu, Komite sekolah SMA Khadijah juga berharap agar seluruh civitas sekolah senantiasa konsisten mengikuti protokol kesehatan, dengan selalu memakai masker atau face shield, menjaga jarak sosial dan sering mencuci tangan, serta berharap agar wabah COVID-19 bisa segera mereda dan hilang.
Komite beserta wali murid kelas XII juga telah melakukan penggalangan dana untuk pemberian tali asih kepada Dewan Guru dan Karyawan SMA Khadijah. Penggalangan dana tersebut dilakukan sebagai wujud ucapan terimakasih mereka atas segala energi, ilmu, perhatian, bimbingan dan kasih sayang kepada putra-putri mereka selama tiga tahun lamanya.
(Baca juga: Belum Ada Zona Hijau, Siswa di Jabar Tetap Belajar Virtual )
Pelepasan yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat tersebut, disiarkan dari gedung LSBF (Laboratorium Seni Budaya dan Film) SMA Khadijah Wonokromo Surabaya.
Ketua Komite Sekolah SMA Khadijah, Rohati menyampaikan rasa terima kasih dari seluruh wali murid kelas XII yang cukup kreatif. Yakni, dengan menyerahkan face shield istimewa yang diberikan kepada Kepala Sekolah SMA Khadijah Surabaya
Face shield bertuliskan "Terima Kasih Bapak Ibu Guru SMA Khadijah Telah Ajarkan Banyak Ilmu kepada Putra-Putri Kami. Tetap Semangat Mendidik di Masa Pandemi COVID-19".
"Kado sederhana ini adalah bentuk simpatik dari para orang tua atau wali murid SMA Khadijah Surabaya yang turut perihatin dengan kondisi selama masa pandemi ini. Utamanya di bidang pendidikan," katanya.
Rohati melanjutkan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan semua aktivitas belajar mengajar secara tatap muka dihentikan terutama di Surabaya. Kegiatan belajar mengajar dialihkan menjadi sistem belajar dari rumah (BDR) dengan menggunakan jaringan internet (daring).
Melalui kado itu, Komite sekolah SMA Khadijah juga berharap agar seluruh civitas sekolah senantiasa konsisten mengikuti protokol kesehatan, dengan selalu memakai masker atau face shield, menjaga jarak sosial dan sering mencuci tangan, serta berharap agar wabah COVID-19 bisa segera mereda dan hilang.
Komite beserta wali murid kelas XII juga telah melakukan penggalangan dana untuk pemberian tali asih kepada Dewan Guru dan Karyawan SMA Khadijah. Penggalangan dana tersebut dilakukan sebagai wujud ucapan terimakasih mereka atas segala energi, ilmu, perhatian, bimbingan dan kasih sayang kepada putra-putri mereka selama tiga tahun lamanya.