Musik Rock Surabaya Menggema di Tengah Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 tak mampu membendung eksistensi para rocker kota pahlawan, dalam menghibur masyarakat. Hal ini semakin menahbiskan Surabaya, sebagai barometer musik rock tanah air.
(Baca juga: 'Zona Hitam' Berkesenian di Kota Pahlawan Mati Sebelum Pandemi )
Bedanya, di masa pandemi COVID-19 ini para rocker tidak menggelar konser berskala besar dan mendatangkan ribuan massa. Mereka menggelar konser musik daring atau online yang disiarkan dari Balai Pemuda Surabaya.
Sekjen Dewan Kesenian Surabaya (DKS), Luhur Kayungga mengatakan, gelaran konser daring ini merupakan salah satu alternatif mengingat konser berskala besar dan live musik reguler di cafe dan pub juga tutup.
"Konser daring ini adalah upaya untuk menggalang kepedulian dan solidaritas serta kebersamaan di tengah situasi pandemi," katanya di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (18/6/2020) malam.
(Baca juga: Tim Dalam Kondisi Ideal, Tak Ada Lagi Alasan Bagi Mourinho )
Luhur mengungkapkan, pandemi COVID-19 di Indonesia, membawa dampak diberbagai sektor, salah satunya adalah musisi rock. Sebagai kota yang telah melahirkan banyak musisi rock tanah air tersebut, pandemi saat ini membawa dampak yang sangat krusial.
"Konser daring Dewan Kesenian Surabaya ini sekaligus melakukan pemetaan dan upaya menggairahkan kembali musik rock. Sehingga Surabaya bisa kembali sebagai barometer musik rock yang melahirkan tokoh-tokoh serta karya yang besar. Karena Surabaya adalah kota legenda, terutama untuk musik rock," tegasnya.
(Baca juga: Drama Adaptasi BTS Universe Mulai Gelar Audisi )
Pada helatan konser daring, para musisi tampil tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan tidak mendatangkan penonton atau publik secara langsung.
Ada empat grup rock yang akan tampil secara bergilir setiap hari Kamis, dan Minggu di Galeri Dewan Kesenian Surabaya, yakni terdiri dari Crossover, Paid Project, Cacak Band, dan The Portal.
(Baca juga: 'Zona Hitam' Berkesenian di Kota Pahlawan Mati Sebelum Pandemi )
Bedanya, di masa pandemi COVID-19 ini para rocker tidak menggelar konser berskala besar dan mendatangkan ribuan massa. Mereka menggelar konser musik daring atau online yang disiarkan dari Balai Pemuda Surabaya.
Sekjen Dewan Kesenian Surabaya (DKS), Luhur Kayungga mengatakan, gelaran konser daring ini merupakan salah satu alternatif mengingat konser berskala besar dan live musik reguler di cafe dan pub juga tutup.
"Konser daring ini adalah upaya untuk menggalang kepedulian dan solidaritas serta kebersamaan di tengah situasi pandemi," katanya di Balai Pemuda Surabaya, Kamis (18/6/2020) malam.
(Baca juga: Tim Dalam Kondisi Ideal, Tak Ada Lagi Alasan Bagi Mourinho )
Luhur mengungkapkan, pandemi COVID-19 di Indonesia, membawa dampak diberbagai sektor, salah satunya adalah musisi rock. Sebagai kota yang telah melahirkan banyak musisi rock tanah air tersebut, pandemi saat ini membawa dampak yang sangat krusial.
"Konser daring Dewan Kesenian Surabaya ini sekaligus melakukan pemetaan dan upaya menggairahkan kembali musik rock. Sehingga Surabaya bisa kembali sebagai barometer musik rock yang melahirkan tokoh-tokoh serta karya yang besar. Karena Surabaya adalah kota legenda, terutama untuk musik rock," tegasnya.
(Baca juga: Drama Adaptasi BTS Universe Mulai Gelar Audisi )
Pada helatan konser daring, para musisi tampil tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan tidak mendatangkan penonton atau publik secara langsung.
Ada empat grup rock yang akan tampil secara bergilir setiap hari Kamis, dan Minggu di Galeri Dewan Kesenian Surabaya, yakni terdiri dari Crossover, Paid Project, Cacak Band, dan The Portal.
(eyt)