Bayi Ditemukan di Perumahan Tak Berpenghuni, Kondisi Mulai Dikerumuni Semut

Rabu, 06 April 2022 - 14:21 WIB
loading...
Bayi Ditemukan di Perumahan...
Tim Dokter di Puskesmas Marusu usai membersihkan bayi yang ditemukan dalam kondisi sudah dikerumuni semut. Foto: Sindonews/Najmi Limonu
A A A
MAROS - Warga Dusun Bangkeng, Desa Tellumpocoe Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulsel digegerkan dengan penemuan bayi berjenis kelamin perempuan, di salah satu perumahan kosong Jingga Dirgantara, Rabu (6/4/2022).

Ironisnya, bayi tersebut ditemukan di sela-sela himpitan bangunan rumah tak berpenghuni, dan sudah mulai dikerumuni semut. Bayi tersebut ditemukan oleh anak-anak yang akan memancing di sungai sekitar lokasi penemuan bayi tersebut pada pukul 07.30 Wita.



Bayi berjenis kelamin perempuan ini pertama kali ditemukan oleh Wira Yuda bocah 12 tahun, saat hendak memancing bersama teman-temannya.

Awalnya mereka takut mendekati sumber suara tangisan bayi. Karena mereka menduga suara tersebut merupakan suara anak genderuwo. Karena memang lokasi penemuan bayi tersebut berada di himpitan dua bangunan rumah yang ditumbuhi semak belukar yang lebarnya sekitar 50 cm saja.

"Yang menemukan bayi itu anak-anak. Anak saya salah satunya. Mereka tidak mau mendekati suara bayi, karena mereka mengira itu suara bayi genderuwo. Karena memang lokasi penemuannya berada di semak-semak," jelas orang tua penemu bayi, Helias.

Kapolsek Lau AKP Makmur membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, penemuan bayi malang itu sekitar 07.30 wita, di perumahan Jingga Nusantara.

Kuat dugaan bayi ini merupakan, bayi yang sengaja dibuang oleh ibunya sesaat setelah dia dilahirkan. Hal itu diperkuat dengan kondisi bayi saat pertama kali ditemukan, tanpa menggunakan baju maupun sarung yang membungkus tubuhnya.

"Bayi ini ditemukan anak kecil yang ingin pergi memancing. Mereka langsung melaporkan kepada warga sekitar terkait penemuan bayi itu untuk selanjutnya dilaporkan ke pihak polisi," jelasnya.

Dia menambahkan, setelah mendapatkan adanya laporan warga, pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan dan membawa bayi tersebut ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan secara medis. Mengingat saat ditemukan, kondisi bayi tidak terbungkus kain, dengan kulit memerah akibat gigitan semut.

"Kami masih mendalami kasus ini. Tapi saat ini bayi malang ini telah ditangani pihak puskesmas. Kami membawanya ke puskesmas, karena memang kondisinya saat pertama ditemukan sangat memprihatinkan," jelasnya.



Ditemui terpisah, Kepala Puskesmas Marusu, Iskandar menuturkan, saat bayi malang tersebut tiba di Puskesmas, kondisinya sangat mengenaskan. Pasalnya, selain badannya memerah karena gigitan nyamuk dan semut, mulutnya juga dipenuhi semut. Sehingga pihak tenaga kesehatan pertama kali memberikan tindakan yakni membersihkan tubuh dan menstabilkan kondisinya.

"Kami mengambil tindakan penanganan lebih awal yakni membersihkan bayi tersebut, dan juga membersihkan mulutnya. Kami juga sempat membantu memberikan oksigen, karena distabilkan kondisi pernafasannya," ujarnya.

Iskandar menuturkan, saat pertama kali ditemukan, pihaknya memperkirakan bayi tersebut baru berusia sekitar 4-6 jam. Hal itu terlihat dari kondisi ari-ari yang masih basah dan masih melekat.

"Kalau kami melihat kondisinya saat pertama kali tiba disini, usianya sekitar 4 sampai 6 jam. Jadi kemungkinan dia dilahirkan subuh hari," tambahnya.





Saat ini kata Iskandar, sementara bayi tersebut masih dalam pengawasan perawat PKM Marusu . Terkait susu, maka pihaknya memutuskan untuk patungan untuk membelikan susu.

"Sementara waktu ini, kami memutuskan untuk menanganinya dulu. Jadi untuk pembelian susunya, kami memutuskan patungan, sembari kami akan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait. Tapi sebelum ada keputusan maka kami akan merawatnya disini," pungkasnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4827 seconds (0.1#10.140)