Mahasiswa Gelar Aksi Camp for Palestine di Alun-alun Tugu Malang
loading...
A
A
A
MALANG - Mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Malang gelar aksi damai Solidarity Camp for Palestine yang diinisiasi Komite Aliansi Mahasiswa pro-Palestina anti USA-Zionist (KAMPUZ). Aksi itu dilakukan di kawasan Alun-alun Tugu, Jalan Tugu, Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (5/5/24) sore.
Koordinator Lapangan KAMPUZ, Sendiko mengatakan, aksi solidaritas untuk Palestina yang digelar KAMPUZ itu melibatkan berbagai elemen mahasiswa di Kota Malang. Hal itu terinspirasi oleh gerakan demonstrasi massif dan berskala besar serupa yang dilakukan para mahasiswa di sedikitnya 15 kampus terkemuka Amerika Serikat (AS).
Di antaranya, University of Texas di kota Austin, University of Minnesota, University of Columbia, University of Southern California, Harvard University, Emmerson College, University of Michigan, New York University, Northwestern University, George Washington University, dan Yale University.
“Ini sebagai bentuk simpati dan dukungan kepada bangsa Palestina yang berjuang untuk meraih kemerdekaannya. KAMPUZ juga menyampaikan dukacita mendalam atas jatuhnya puluhan ribu korban warga sipil akibat serangan brutal Israel sejak Oktober 2023," ujar Sendiko melalui keterangannya, Minggu (5/5/2024).
Menurut Sendiko, demo ribuan mahasiswa di Amerika, Eropa, dan beberapa negara lain yang di antaranya dilakukan dengan mendirikan kemah-kemah di area kampus masing-masing, membawa pesan, semangat, dan tuntutan yang sama. Tuntutan itu diakhirinya kejahatan perang dan aksi genosida yang dilakukan rezim apartheid Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Dia menyebutkan, menurut data resmi Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah warga Palestina yang gugur sejak Israel melancarkan serangannya enam bulan lalu telah mencapai 33.797 orang. Sementara sebanyak 76.465 orang lainnya terluka, terutama dari kalangan wanita dan anak-anak.
Dia menambahkan, lewat aksi Solidarity Camp for Palestine ini, KAMPUZ beserta elemen mahasiswa se-Kota Malang mengajak seluruh civitas academica di Tanah Air untuk bergerak menyuarakan dukungan pada bangsa Palestina yang tertindas. Sekaligus, menyampaikan solidaritas terhadap aksi mahasiswa di AS dan berbagai negara lain di dunia, yang dalam beberapa hari terakhir mendapatkan perlakuan represif dari aparat.
Selain itu, KAMPUZ juga menyerukan pada AS dan negara-negara pendukung Israel untuk mengakhiri standar ganda tentang HAM, demokrasi, dan kebebasan berpendapat yang selama ini terbukti sekadar jargon dan propaganda.
“Setelah perang Gaza hampir tujuh bulan terakhir, semua menjadi gamblang. Saat ini, kami dan jutaan manusia di muka bumi, tidak lagi bisa dibodohi oleh Amerika, Israel dan para sekutunya,” kata Sendiko.
Koordinator Lapangan KAMPUZ, Sendiko mengatakan, aksi solidaritas untuk Palestina yang digelar KAMPUZ itu melibatkan berbagai elemen mahasiswa di Kota Malang. Hal itu terinspirasi oleh gerakan demonstrasi massif dan berskala besar serupa yang dilakukan para mahasiswa di sedikitnya 15 kampus terkemuka Amerika Serikat (AS).
Di antaranya, University of Texas di kota Austin, University of Minnesota, University of Columbia, University of Southern California, Harvard University, Emmerson College, University of Michigan, New York University, Northwestern University, George Washington University, dan Yale University.
“Ini sebagai bentuk simpati dan dukungan kepada bangsa Palestina yang berjuang untuk meraih kemerdekaannya. KAMPUZ juga menyampaikan dukacita mendalam atas jatuhnya puluhan ribu korban warga sipil akibat serangan brutal Israel sejak Oktober 2023," ujar Sendiko melalui keterangannya, Minggu (5/5/2024).
Menurut Sendiko, demo ribuan mahasiswa di Amerika, Eropa, dan beberapa negara lain yang di antaranya dilakukan dengan mendirikan kemah-kemah di area kampus masing-masing, membawa pesan, semangat, dan tuntutan yang sama. Tuntutan itu diakhirinya kejahatan perang dan aksi genosida yang dilakukan rezim apartheid Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Dia menyebutkan, menurut data resmi Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah warga Palestina yang gugur sejak Israel melancarkan serangannya enam bulan lalu telah mencapai 33.797 orang. Sementara sebanyak 76.465 orang lainnya terluka, terutama dari kalangan wanita dan anak-anak.
Dia menambahkan, lewat aksi Solidarity Camp for Palestine ini, KAMPUZ beserta elemen mahasiswa se-Kota Malang mengajak seluruh civitas academica di Tanah Air untuk bergerak menyuarakan dukungan pada bangsa Palestina yang tertindas. Sekaligus, menyampaikan solidaritas terhadap aksi mahasiswa di AS dan berbagai negara lain di dunia, yang dalam beberapa hari terakhir mendapatkan perlakuan represif dari aparat.
Selain itu, KAMPUZ juga menyerukan pada AS dan negara-negara pendukung Israel untuk mengakhiri standar ganda tentang HAM, demokrasi, dan kebebasan berpendapat yang selama ini terbukti sekadar jargon dan propaganda.
“Setelah perang Gaza hampir tujuh bulan terakhir, semua menjadi gamblang. Saat ini, kami dan jutaan manusia di muka bumi, tidak lagi bisa dibodohi oleh Amerika, Israel dan para sekutunya,” kata Sendiko.
(wib)