Pos Satgas Pulau Sekatung Belum Miliki Sarana Memadai untuk Personel TNI Operasi Pengamanan
loading...
A
A
A
NATUNA - Pos Satgas Pengamanan Pulau Sekatung, Kabupaten Natuna belum memiliki fasilitas atau sarana yang memadai untuk mendukung operasi pengamanan. Para personel gabungan dari TNI AD dan TNI AL (Korps Marinir) yang mengamankan pulau tersebut kekurangan air bersih , listrik, dan sarana untuk patroli.
Komandan Pangkalan TNI AL Ranai, Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbiyanto, mengatakan akan menyampaikan seluruh fasilitas yang kurang memadai ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV atau (Lantamal IV). Pasalnya seluruh fasilitas itu sangat penting untuk operasional para personel di Pulau Sekatung.
“Kekurangan tersebut akan kita sampaikan ke atasan. Seperti air bersih, listrik, jaringan internet, dan sarana patroli seperti RIB (Rigid Inflatable Boat) karena kita tidak hanya berjaga di dalam pulau tapi di sekitar pulau,” ujar Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbiyanto.
Pulau Sekatung merupakan pulau terluar yang terletak di Pulau Natuna bagian utara. Pulau ini memiliki peran yang sangat penting untuk mengukur kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan Hukum Laut atau UNCLOS, posisi pulau terluar menjadi titik penentu batas kedaulatan suatu negara. Dari Pulau Sekatung, Indonesia memiliki landasan kontinen teritorial yang berkedaulatan penuh sejauh 12 mil laut dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil ke arah utara.
Baca: Tabung Gas Meledak saat Sahur, Warga Bandung Barat Alami Luka Bakar Sekujur Tubuh.
Keberadaan pulau terluar harus dikelola dan dijaga dengan baik untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Oleh karena itu, seluruh fasilitas dan sarana harus terpenuhi untuk mendukung kegiatan operasi para personel yang berada di Pos Pengamanan Pulau-pulau Terluar (Pamputer).
Ada sekitar 20 personel Satgas pengamanan Pulau Sekatung yang berasal dari TNI AD dan TNI AL. Mereka bertugas melaksanakan pengamanan di Pulau Sekatung sekitar 9 bulan. Baca Juga: Truk Ekspedisi Pengangkut Paket Terguling di Jalur Pantura Kertasemaya Indramayu.
“Pulau Sekatung merupakan wilayah kerja Lanal Ranai. Di pulau ini terdiri dari 20 personel yang sudah bertugas sekitar 9 bulan. Jadi, kita harus memberi semangat dan perhatikan mereka," pungkasnya.
Komandan Pangkalan TNI AL Ranai, Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbiyanto, mengatakan akan menyampaikan seluruh fasilitas yang kurang memadai ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV atau (Lantamal IV). Pasalnya seluruh fasilitas itu sangat penting untuk operasional para personel di Pulau Sekatung.
“Kekurangan tersebut akan kita sampaikan ke atasan. Seperti air bersih, listrik, jaringan internet, dan sarana patroli seperti RIB (Rigid Inflatable Boat) karena kita tidak hanya berjaga di dalam pulau tapi di sekitar pulau,” ujar Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbiyanto.
Pulau Sekatung merupakan pulau terluar yang terletak di Pulau Natuna bagian utara. Pulau ini memiliki peran yang sangat penting untuk mengukur kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan Hukum Laut atau UNCLOS, posisi pulau terluar menjadi titik penentu batas kedaulatan suatu negara. Dari Pulau Sekatung, Indonesia memiliki landasan kontinen teritorial yang berkedaulatan penuh sejauh 12 mil laut dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil ke arah utara.
Baca: Tabung Gas Meledak saat Sahur, Warga Bandung Barat Alami Luka Bakar Sekujur Tubuh.
Keberadaan pulau terluar harus dikelola dan dijaga dengan baik untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Oleh karena itu, seluruh fasilitas dan sarana harus terpenuhi untuk mendukung kegiatan operasi para personel yang berada di Pos Pengamanan Pulau-pulau Terluar (Pamputer).
Ada sekitar 20 personel Satgas pengamanan Pulau Sekatung yang berasal dari TNI AD dan TNI AL. Mereka bertugas melaksanakan pengamanan di Pulau Sekatung sekitar 9 bulan. Baca Juga: Truk Ekspedisi Pengangkut Paket Terguling di Jalur Pantura Kertasemaya Indramayu.
“Pulau Sekatung merupakan wilayah kerja Lanal Ranai. Di pulau ini terdiri dari 20 personel yang sudah bertugas sekitar 9 bulan. Jadi, kita harus memberi semangat dan perhatikan mereka," pungkasnya.
(nag)