Dihantam Pergerakan Tanah, Puluhan Rumah di Padarek Majalengka Rusak
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Bencana alam pergerakan tanah terjadi di Blok Cigobang Dayeuh Panjang, Desa Padarek, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Akibatnya, puluhan rumah retak, enam rumah dalam kondisi rusak cukup parah.
Kepala Desa Padarek Wahyu Susanto mengatakan, desa tersebut merupakan daerah yang kerap terjadi pergerakan tanah. Menurutnya, beberapa titik di daerah itu dalam kondisi labil.
Kondisi itu diperparah dengan cuaca hujan yang masih kerap terjadi. "Di Desa Padarek, memang di Blok Cigobang ini kondisi tanahnya paling labil. Sehingga, terjadi pergerakan tanah," kata Wahyu, Jumat (1/4/2022).
Akibat kondisi itu, sekitar 21 rumah mengalami retak-retak. Selain itu, rumah lainnya mengalami rusak cukup parah. "Kejadian terakhir pada kamis kemarin ada dua rumah yang rusak parah. Namun, secara keseluruhan satu tahun terakhir juga pergerakan tanah terjadi dengan terakhir ini ada enam rumah rusak parah," ucapnya.
Sementara, salah satu warga yang rumahnya mengalami rusak cukup parah, Ujang Darmawan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (31/3/2022) siang. Saat kejadian, jelas Ujang, dirinya sedang beraktivitas di sawah.
"Saya lagi di sawah, ditelpon 'itu katanya rumah ambruk.' Saya lari (pulang), begitu saya liat genteng-genteng udah pada berantakan. Hari ini saya bongkar, saya pilih-pilih yang masih layak pakai. Ini bukan retak lagi, ini mah udah hancur, udah nggak bisa dihuni," bebernya.
Kepala Desa Padarek Wahyu Susanto mengatakan, desa tersebut merupakan daerah yang kerap terjadi pergerakan tanah. Menurutnya, beberapa titik di daerah itu dalam kondisi labil.
Kondisi itu diperparah dengan cuaca hujan yang masih kerap terjadi. "Di Desa Padarek, memang di Blok Cigobang ini kondisi tanahnya paling labil. Sehingga, terjadi pergerakan tanah," kata Wahyu, Jumat (1/4/2022).
Akibat kondisi itu, sekitar 21 rumah mengalami retak-retak. Selain itu, rumah lainnya mengalami rusak cukup parah. "Kejadian terakhir pada kamis kemarin ada dua rumah yang rusak parah. Namun, secara keseluruhan satu tahun terakhir juga pergerakan tanah terjadi dengan terakhir ini ada enam rumah rusak parah," ucapnya.
Sementara, salah satu warga yang rumahnya mengalami rusak cukup parah, Ujang Darmawan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (31/3/2022) siang. Saat kejadian, jelas Ujang, dirinya sedang beraktivitas di sawah.
"Saya lagi di sawah, ditelpon 'itu katanya rumah ambruk.' Saya lari (pulang), begitu saya liat genteng-genteng udah pada berantakan. Hari ini saya bongkar, saya pilih-pilih yang masih layak pakai. Ini bukan retak lagi, ini mah udah hancur, udah nggak bisa dihuni," bebernya.
(don)