Satgas Beberkan 3 Indokator Antisipasi Lonjakan Covid-19 Usai Peryaan Lebaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat terus menekan laju penularan kasus menjelang periode Ramadhan dan Idul Fitri, dengan selalu taat protokol kesehatan (prokes).
Wiku menyampaikan hal ini, berkaca pada tahun-tahun sebelumnya terkait adanya potensi kenaikan kasus Covid-19 . "Seiring dengan mobilitas dan kegiatan masyarakat untuk itu di tahun 2022, kita harus semaksimal menekan penularan," kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022).
Ia menyampaikan, setidaknya ada tiga indikator yang perlu diperhatikan secara bersama dalam mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 . Pertama, terkait angka arti atau reproduksi virus yang harus kita tekan. Kedua, positivity rate yang harus diturunkan dan peningkatan vaksinasi.
"Dengan memerhatikan indikator tersebut maka angka arti harus ditekan sampai angka di bawah 1. Terutama di pulau yang menjadi asal dan tujuan mudik seperti Jawa dan Sumatera. Semakin rendah penularan maka semakin rendah pula angka arti," tutur Wiku.
Meskipun syarat perjalanan saat ini tidak perlu menggunakan antigen atau PCR. Namun kata Wiku, testing tetap penting dilakukan, apabila mengalami gejala maupun berkontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Terakhir vaksin dosis dua dan tiga perlu ditingkatkan. Setidaknya vaksin dosis dua 70 persen dan vaksin booster harus ditingkatkan," pungkasnya.
Wiku menyampaikan hal ini, berkaca pada tahun-tahun sebelumnya terkait adanya potensi kenaikan kasus Covid-19 . "Seiring dengan mobilitas dan kegiatan masyarakat untuk itu di tahun 2022, kita harus semaksimal menekan penularan," kata Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022).
Ia menyampaikan, setidaknya ada tiga indikator yang perlu diperhatikan secara bersama dalam mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 . Pertama, terkait angka arti atau reproduksi virus yang harus kita tekan. Kedua, positivity rate yang harus diturunkan dan peningkatan vaksinasi.
"Dengan memerhatikan indikator tersebut maka angka arti harus ditekan sampai angka di bawah 1. Terutama di pulau yang menjadi asal dan tujuan mudik seperti Jawa dan Sumatera. Semakin rendah penularan maka semakin rendah pula angka arti," tutur Wiku.
Meskipun syarat perjalanan saat ini tidak perlu menggunakan antigen atau PCR. Namun kata Wiku, testing tetap penting dilakukan, apabila mengalami gejala maupun berkontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Terakhir vaksin dosis dua dan tiga perlu ditingkatkan. Setidaknya vaksin dosis dua 70 persen dan vaksin booster harus ditingkatkan," pungkasnya.
(agn)