UAD Kembangkang Alat Disinfektan untuk Basmi COVID-19

Rabu, 17 Juni 2020 - 15:22 WIB
loading...
UAD Kembangkang Alat...
Kepala Cirnov UAD Prof Haryadi memberikan keteragan tentang cara kerja alat disinfektan untuk pembasmi COVID-19 di Kampus UAD Yogyakarta, Rabu (17/6/2020).FOTO : SINDOnews/ Priyo setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Pusat riset Universitas Ahmad Dahlan (UAD ) Yogyakarta Cirnov (Center for Integrated Research and Innovation) berhasil mengembangkan alat disinfektan berbasis sinar ultra violet (UV) jenis C yang diberi nama Pistol COVID19. Dengan alat ini dapat mencegah dan mensterilkan tempat dari kuman (bakteri dan virus), termasuk COVID-19.

Kepala Cirnov UAD, Prof Haryadi mengatakan untuk mematikan bakteri dan virus termasuk COVID-19 di antaranya dengan menseterikan fasilitas umum dan benda yang sering disentuh atau dipakai oleh banyak orang. Yaitu dengan melakukan penyemprotan disinfektan. Baik melalui cairan maupun sinar UV. Di mana alat tersebut sudah banyak dijual bebas namun memiliki spesifikasi yang brrbeda-beda.

“Karena itu melakukan penelitian mencari formula untuk membuat alat disinfektan berbasis UV ini," kata Haryadi, di kampus UAD, Rabu (17/6/2020).

Haryadi menjelaskan alat disinfektan berbentuk pistol gengam ini bukan hanya praktis, namun juga mudah diperasionalkan serta cepat membunuh kuman dan aman digunakan. Yaitu hanya diarahkan ke area yang ingin disterilkan selama satu menit dan untuk keamanannya dilengkapi dengan pelindung sinar berupa reflektor sekaligus untuk pemfokus sinar ke area atau obtek yang diinginkan.

“Selain praktis dan aman, Pistol COVID-19 ini juga ringan, karena beratnya hanya 0,5 Kg dan komponen bahan pembuatannya dapat diperoleh di pasar lokal,” terangnya.

Menurut Haryadi, pihaknya saat ini masih terus mengembangkan alat ini terutama uji-uji mikrobiologi maupun penyempurnaan desai sehingga Pistol COVID-19 segera dapat diproduksi massal dan digunakan secara luas. Seperti di rumah sakit, kantor, peralatan medis dan ruangan fasilitas umum.

“Kami juga sudah mendaftarkan HKI-nya untuk mendapatkan proteksi konfigurasi dan susunan alatnya.” jelasnya.(Baca juga : FKPT DIY Ajak Masyarakat Waspada Bahaya Radikalisme di Masa Pandemi Corona )

Ketua Laboratorium Mikrobiologi, Prodi Biologi Industri Fakulras Sains dan Teknologi Terapan (FAST) UAD, Hadi Sasongko menambahkan, sudah dilakukan ujicoba mengunakan bakteri E-coli. Hasilnya bakteri itu mati. Karena molekul bekteri lebih kuat dibandingkan virus yang memiliki struktur molekul lebih rapuh, tentu virus itu juga akan mati. Sehingga dapat mencegah terjadinya pembiakan virus, termasuk COVID-19.

“Dari hasil ujicoba, dua ganggan pintu yang satu didisinfektan dengan alat ini dan satunya tidak. Hasilnya yang didisinfektan kumahnya mati sedangkan yang tidak terus berkembamg,” tambahnya.
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3274 seconds (0.1#10.140)