Kerajaan Arab Saudi Bantu UIN Malang Bangun Kampus Tiga Senilai USD55 Juta
loading...
A
A
A
KOTA BATU - Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang bekerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi meresmikan pembangunan kampus tiga yang berada di Kota Batu, Jawa Timur.
Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan pada Kamis siang (17/3/2022) oleh Wakil Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Yahya Hasan Alqahtany, CEO Saudi Fund for Development (SFD) Sultan bin Abdulrahman Almarshad, dan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof Zainuddin.
Rektor menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi dan SFD atas dukungan konkrit dalam proyek pengembangan kampus Islam yang berlogo Ulul Albab ini. Dia berharap mulai awal hingga akhir proyek itu berjalan lancar dan tuntas.
"Kami juga meminta maaf atas penundaan pelaksanaan proyek dari jadwal yang semestinya karena harus menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Namun demikian, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tetap bekerja karena proyek pengembangan ini merupakan program prioritas kampus, serta selalu siap berupaya agar proyek dapat berjalan dengan baik," kata Zainuddin.
Menurutnya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki siswa internasional yang berasal dari 32 negara yang berbeda, termasuk dari Arab Saudi.
Jumlah mahasiswa aktif yang terdaftar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sekitar 19.500 mahasiswa terdiri dari program Sarjana, Magister, dan Doktor. Bahkan hampir tiap tahun ada 120.000 calon mahasiswa yang berminat mendaftarkan diri. Namun karena terbatasnya bangunan fisik hingga hanya dapat menerima sekitar 3.700 mahasiswa saja.
"Oleh karena itu, proyek pengembangan SFD ini sangat signifikan dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Pengembangan kampus kali ini bekerja sama dengan Saudi Fund for Development (SFD) Arab Saudi. Besar harapannya, yakni agar dapat kembali menjadi proyek percontohan pengembangan kampus di level yang lebih tinggi di Kawasan Asia," tuturnya.
Di sisi lain CEO Saudi Fund for Development (SFD) Sultan bin Abdulrahman Almarshad menyebutkan, pengembangan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahap kedua diharapkan mampu meningkatkan daya serap universitas dari 13.000 mahasiswa menjadi 25.000 mahasiswa per tahunnya. Pihaknya memberikan dana pinjaman lunak sebesar USD55 juta untuk pembangunan proyek tersebut.
"Di SFD, kami percaya bahwa pendidikan adalah salah satu pilar utama dari setiap ekonomi yang makmur dan komunitas yang berkembang. Kami menganggapnya sebagai tugas kami di IMF untuk menyediakan akses yang lebih besar ke pembelajaran dan pengembangan yang berkualitas," terangnya.
Selain UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ada dua proyek lain yang didanai dari Saudi Fund for Development (SFD). Keduanya adalah pembangunan beberapa pinjaman lunak sebesar USD110,6 juta.
"Ketiga proyek tersebut antara lain pengembangan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pengembangan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim di kota Malang Jawa Timur dan pendirian Rumah Sakit Universitas Bengkulu di Pulau Sumatera," pungkasnya.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan pada Kamis siang (17/3/2022) oleh Wakil Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Yahya Hasan Alqahtany, CEO Saudi Fund for Development (SFD) Sultan bin Abdulrahman Almarshad, dan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof Zainuddin.
Rektor menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi dan SFD atas dukungan konkrit dalam proyek pengembangan kampus Islam yang berlogo Ulul Albab ini. Dia berharap mulai awal hingga akhir proyek itu berjalan lancar dan tuntas.
"Kami juga meminta maaf atas penundaan pelaksanaan proyek dari jadwal yang semestinya karena harus menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Namun demikian, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tetap bekerja karena proyek pengembangan ini merupakan program prioritas kampus, serta selalu siap berupaya agar proyek dapat berjalan dengan baik," kata Zainuddin.
Menurutnya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki siswa internasional yang berasal dari 32 negara yang berbeda, termasuk dari Arab Saudi.
Jumlah mahasiswa aktif yang terdaftar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sekitar 19.500 mahasiswa terdiri dari program Sarjana, Magister, dan Doktor. Bahkan hampir tiap tahun ada 120.000 calon mahasiswa yang berminat mendaftarkan diri. Namun karena terbatasnya bangunan fisik hingga hanya dapat menerima sekitar 3.700 mahasiswa saja.
"Oleh karena itu, proyek pengembangan SFD ini sangat signifikan dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Pengembangan kampus kali ini bekerja sama dengan Saudi Fund for Development (SFD) Arab Saudi. Besar harapannya, yakni agar dapat kembali menjadi proyek percontohan pengembangan kampus di level yang lebih tinggi di Kawasan Asia," tuturnya.
Di sisi lain CEO Saudi Fund for Development (SFD) Sultan bin Abdulrahman Almarshad menyebutkan, pengembangan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahap kedua diharapkan mampu meningkatkan daya serap universitas dari 13.000 mahasiswa menjadi 25.000 mahasiswa per tahunnya. Pihaknya memberikan dana pinjaman lunak sebesar USD55 juta untuk pembangunan proyek tersebut.
"Di SFD, kami percaya bahwa pendidikan adalah salah satu pilar utama dari setiap ekonomi yang makmur dan komunitas yang berkembang. Kami menganggapnya sebagai tugas kami di IMF untuk menyediakan akses yang lebih besar ke pembelajaran dan pengembangan yang berkualitas," terangnya.
Selain UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ada dua proyek lain yang didanai dari Saudi Fund for Development (SFD). Keduanya adalah pembangunan beberapa pinjaman lunak sebesar USD110,6 juta.
"Ketiga proyek tersebut antara lain pengembangan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pengembangan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim di kota Malang Jawa Timur dan pendirian Rumah Sakit Universitas Bengkulu di Pulau Sumatera," pungkasnya.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
(shf)